
Menurutnya, beruntunglah perempuan dianugerahi kemampuan multitasking dan daya tahan tangguh, sehingga mampu adaptif dalam menghadapi tantangan.
Tak banyak perempuan yang mampu menyeimbangkan dan membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga. Itulah sebabnya, ada anggapan seseorang yang sukses di pekerjaan belum tentu juga di keluarga. Namun berbeda dengan sosok Zuryati Simbolon. Berbincang dengan perempuan yang akrab disapa Atiek ini, dia mengungkapkan dalam aktivitas sehari-hari selalu berusaha balance dalam menjalankan kewajiban profesional, sebagai ibu yang baik, maupun istri dengan ikhlas dan penuh amanah.
Tips sukses menjalankan multi peran tersebut menurut ibu dua putra dan satu putri ini adalah komitmen mengutamakan keluarga di sela pekerjaannya. Kemudian, saling dukung antara karier istri dan suami. Komunikasi adalah hal terpenting yang selalu dibina dengan suami dan buah hati di setiap kesempatan. Perempuan yang memutuskan bekerja memang memiliki tanggung jawab berkali lipat. Namun, karena tak menganggap sebagai beban, maka lebih terasa ringan dan menyenangkan. Menurutnya, beruntunglah perempuan dianugerahi kemampuan multitasking dan daya tahan tangguh, sehingga mampu adaptif dalam menghadapi tantangan.
Berkomitmen memberikan layanan optimal adalah prinsip yang dipegang teguh direktur utama PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) ini. Perusahaannya bergerak di bidang transmisi gas sampai dengan luar negeri. Ketertarikannya mendalami bidang baru membawanya malang melintang dalam perjalanan karier. Mulai dari menjadi pegawai di Departemen Keuangan (Depkeu), Dirjen Pembinaan BUMN, hingga Kementerian BUMN, dia memiliki banyak pengalaman mengomandoi perusahaan pelat merah.
Sebelum bergabung di PT TGI, lulusan magister manajemen Universitas Gajah Mada ini menjabat sebagai direktur komersial PT Railink, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sarana dan prasarana Kereta Api Bandara.
Ketika diangkat sebagai direktur utama, di bawah arahannya, TGI kian fokus mengoperasikan transportasi gas alam dan menjaga jaringan pipa. Sejak didirikan pada Februari 2002, TGI sebagai salah satu aset vital negara, berkomitmen menjadi ‘Transporter of Choice’ gas alam di Indonesia. Perusahaan operator pengaliran gas melalui pipa ini mengelola 1.000 kilometer pipa gas sambil memastikan pengiriman yang cepat, andal, dan aman.
Sebagai pemimpin, Atiek dengan tegas menegakkan disiplin, teguh dalam integritas, profesionalisme, menjunjung tinggi prinsip moral, nilai-nilai maupun ukuran yang mampu menghindar dari hal-halyang melanggar aturan maupun etika.
Tak lupa dirinya selalu mengedepankan result oriented sebagai prinsip yang harus dijaga dalam melakukan kinerja terbaik. Terbukti upayanya membuahkan hasil.
Tahun lalu, anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tersebut mendapat penghargaan sebagai ‘Inspirator Rehabilitas DAS Hutan Lindung Gambut’ dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan. TGI juga menerima Award Silver Winner untuk kategori Anak Perusahaan BUMN ‘Indonesia Tertib Terbaik’ dalam ajang Revolusi Mental Award 2018.
Ke depan, TGI mengeksplorasi kemungkinan untuk memenuhi permintaan energi terutama terhadap konsumsi domestik. Hingga saat ini, perusahaan tersebut membantu meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia, khususnya wilayah Sumatera. Menyediakan kapasitas pipa yang besar di ruas pipa Grissik-Duri dan Grissik-Singapura. Saat ini untuk ruas pipa Grissik-Duri terpakai sekitar 320 juta kaki kubik (Mmscf), sehingga masih tersedia kurang lebih 107 Mmscf untuk mengangkut gas melalui pipa, dari total kapasitas pipa ruas Grissik-Duri 427 Mmscf. Sedangkan ruas Grissik-Singapura total kapasitas pipa 465 juta kaki kubik (Mmscf) telah terisi penuh secara kontraktual, namun masih ada sekitar 50-60 Mmscf secara aktual.
“Pendapatan kumulatif hingga Juni 2019 cukup bertumbuh mencapai sekitar USD 76 juta, dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Jika dibandingkan RKAP Juni 2019, pendapatan 7% lebih tinggi. Proyeksi pendapatan akhir tahun 2019 diperkirakan akan mencapai 5% lebih tinggi, dibandingkan RKAP 2019,” pungkas Atiek.
Menurutnya, terpilihnya kembali Bapak Joko Widodo sebagai Presiden RI untuk periode 2019-2024, mengisyaratkan pembangunan infrastruktur akan lebih banyak dilakukan berkesinambungan.
“Hal ini secara langsung berpengaruh terhadap pemanfaatan gas sebagai sumber energi, dengan harapan akan lebih ditingkatkan dan terhubung dengan industri-industri kreatif yang lebih semarak ke depannya. Sehingga, nantinya bisa menambah devisa dan bermuara pada penambahan pendapatan bagi negara,” tukasnya.
Bertepatan dengan momen ulang tahun kemerdekaan Indonesia, Atiek melihat usaha pemerintah semakin jelas dalam fokus mengembangkan infrastruktur sebagai instrument memeratakan kesejahteraan. Dengan infrastruktur memadai di seluruh wilayah di Indonesia diharapkan dapat menurunkan ongkos ekonomi yang tinggi, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat semakin merata di seluruh negeri. Tidak hanya di pulau Jawa tetapi juga hingga Indonesia bagian Timur. (Angie Diyya)
Artikel ini dalam versi cetak dimuat di Majalah Women’s Obsession Edisi Agustus 2019 dengan tema “17 Perempuan Tangguh 2019”