Sabtu, 20 April 24

Zona Labuh Belum Ditetapkan, Banyak Kapal “Parkir” Sembarangan

Zona Labuh Belum Ditetapkan, Banyak Kapal “Parkir” Sembarangan

Surabaya – Belum ditetapkannya zona labuh di perairan Gresik dan Tanjung Perak dinilai cukup menyulitkan kegiatan pemanduan di tengah cuaca musim barat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Perak menyebutkan musim barat terjadi setiap 4  bulan dalam setahun (November-Desember-Januari-Februari) dengan angin rata-rata bertiup kencang, ombak besar, dan hujan hampir setiap hari.

“Saat ini musim barat, banyak  kapal yang tidak sesuai dengan tempatnya. Hal ini  menyulitkan petugas pandu untuk melakukan olah gerak pada saat kapal masuk maupun keluar,” kata Deputi General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Perak Bambang Hasbullah, kepada Obsessionnews.com, Kamis (15/1).

Bambang menjelaskan, tim terpadu penyusunan penetapan zona labuh telah memilih enam titik yang diharapkan bisa menjadi “parkir” kapal. Namun, pihaknya masih menunggu penetapan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dirjen Perhubungan Laut.

Draft susunan sudah lengkap dan sudah dikirim ke Kemenhub. Untuk itu, kami sedang menunggu penetapan,” ujarnya.

Enam zona tersebut yakni Zona I seberang dermaga Jamrud Utara, Zona II seberang dermaga TPS, zona III seberang dermaga Teluk Lamong, Zona IV seberang dermaga Manyar, Gresik, dan Zona V-VI di Karangjamuang.

Menurut dia, pihaknya harus mematuhi peraturan pusat, meski ada kekhawatiran pada keselamatan kapal di perairan Pelabuhan Tanjung Perak. Hal ini mengingat penetapan zona labuh tidak lepas dari rencana revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

“Kami takut jika ada insiden-insiden yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Mengingat makin tingginya arus kunjungan kapal dan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Perak, maka penetapan zona labuh akan sangat memudahkan Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak selaku regulator untuk menertibkan kapal-kapal yang berlabuh bukan pada tempatnya.

“Harapan kami penetapan zona labuh segera ditetapkan, sehingga pihak regulator bisa melakukan penertiban secara kontinyu,” tambahnya.

PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya mencatat, selama 2014 arus kunjungan kapal mencapai 14.039 unit dan 75.559.177 Gross Tonage (GT). Sedangkan untuk arus barang, tercatat 13.043.548 ton dan 1.105.293 m³ dan 3.008.128 ton/ltr. Sedangkan arus petikemas sendiri mencapai 557.492 boks atau 601.915 TEU’s di luar Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) dan Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI). (GA Semeru)

Related posts