Kutai Kartanegara, Obsessionnews.com –
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Kalimantan Timur Zainal Arifin A.md, Kep menegaskan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang atau narkoba adalah ancaman paling serius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tidak hanya itu, narkoba kata Zainal juga akan melumpuhkan pola pikir, nilai budaya, dan segala yang menyangkut kepribadian bangsa Indonesia. Sehingga narkoba sampai saat ini masih menjadi ancaman serius yang dihadapi setiap bangsa.
“Upaya untuk mengintervensi bangsa Indonesia adalah dengan cara merusak moral generasi bangsa dengan cara-cara seperti narkoba ini. Sekilas tidak terasa karena tidak ada perang senjata. Tapi ini sama-sama mematikan dan sangat berbahaya,” ujar Zainal saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Lamin Adat Kampung Ritan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Sabtu 16 April 2022.
Lebih lanjut, Zainal mengatakan ancaman narkoba tidak hanya merusak diri sendiri, tapi juga menghancurkan martabat bangsa. Sebab, keluarga korban atau pelaku penyalahgunaan narkoba akan berupaya melindungi diri mereka sendiri agar tidak diketahui orang lain, khususnya penegak hukum.
“Ancaman narkoba ini lebih mengerikan daripada serangan militer. Musuhnya tidak ketahuan,” katanya.
Karena itu, kata Zainal sosialisasi Empat Pilar penting dilakukan. Sebab, dinding pertahanan bagi bangsa dan generasi muda dalam mencegah ancaman narkoba adalah Empat Pilar Kebangsaan. Terutama disila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Kalau prinsip ketuhanan terhadap agamanya kuat pasti saya yakin orang tidak akan mau dengan narkoba. Karena semua agama di Indonesia tidak ada yang menghalalkan narkoba,” jelas Zainal.
Senator dari Kalimantan Timur ini juga menyebut tentang bahayanya seks bebas. Biasanya kata dia, prilaku seks bebas erat kaitannya dengan dunia narkoba dan mabok-mabokan, dan saat ini karakter bangsa disebut sedang mengalami degradasi yang begitu hebat.
Menurutnya baik narkoba dan seks bebas sama-sama berbahaya. “Seks bebas itu bisa menyebabkan penyakit HIV-AIDS, yang sampai saat ini tidak ada obatnya, penyakit sangat mematikan, perbuatan tidak bermoral ini juga tidak dibenarkan dalam semua agama. Biasanya yang dirugikan adalah perempuan kalau sampai hamil tanpa ayah yang mau bertanggungjawab inikan menyakitkan,” tandasnya
“Diharapkan melalui pengamalan nilai-nilai empat pilar, maka diharapkan dapat mengukuhkan jiwa kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme generasi muda untuk semakin mencintai dan berkehendak membangun negeri,” tegas Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur ini.
Empat pilar itu yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, dirinya mengaku jika MPR, mempunyai tugas untuk menyosialisasikan empat pilar. Sosialisasi yang dilakukan berbeda dengan sosialisasi pada masa lalu yang lebih terkesan indoktrinisasi. Saat ini sosialisasi dilakukan dengan interaktif, yakni ada waktu untuk tanya jawab. (Al)
