Kamis, 18 April 24

Yusril Bangun Komunikasi Politik Nasionalis-Islam dengan PDI-P

Yusril Bangun Komunikasi Politik Nasionalis-Islam dengan PDI-P
* Yusril Ihza Mahendra.

Jakarta, Obsessionnews – Menghadapi pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, bakal calon Yusril Ihza Mahendra mengaku terus memantapkan diri dengan membangun komunikasi di kalangan tokoh-tokoh masyarakat maupun kalangan partai.

Yusril di KAHMI--

“Persiapan terus, dan hampir tiap hari bicara dengan kelompok-kelompok masyarakat terus. Sudah hampir semua bicara dengan kelompok-kelompok masyarakat dalam rangka menggalang suara untuk pilkada 2017,” ungkap Yusril usai menghadiri diskusi Forum Perjuangan Pilgub DKI (FP2DKI) kepada Obsessionnews.com di gedung Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Center, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Tidak bisa dipungkiri elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus meningkat, namun Yusril merasa biasa saja dalam menghadapi Ahok. Yusril merasa elektabilitasnya terus meningkat usai menyatakan diri siap tampil bertarung di Pilgub DKI Jakarta. Dengan yakin Yusri mengatakan elektabilitasnya akan terus meningkat dalam waktu dekat ini.

“Menghadapi Ahok biasa aja. Yang penting kita berusaha terus meningkatkan elektabilitas dan kelihatannya seperti 6 persen di pertengahan Februari dan 18 persen lebih dua minggu lalu. Jadi memang ada tren terus naik,” tuturnya.

Enteng saja Yusril mengatakan, hingga saat ini tidak ada masalah pada partai, sebab dia menyerahkan pada keputusan partai siapa yang layak untuk diusung. “Kalau partai tidak ada masalah, pada akhirnya partai akan memutuskan sendiri siapa yang akan sebagai calon. Pada akhirnya kan mereka akan menentukan calon yang memiliki peluang memenangkan pertarungan, kalau kalah ngapain di dukung,” ujarnya.

Terkait dengan PDI Perjuangan (PDI-P) Yusril tetap membangun komunikasi politik dengan pendekatan nasionalis-Islam. “Dengan PDI-P jalan terus tidak ada masalah. Saling mendekati antara satu dengan yang lain, pada akhirnya semua partai itu akan memberikan satu keputusan. Andai kata PDI-P memberikan dukungan syukur alhamdulillah. Ini kan kerja sama politik. Saya pikir PDI-P menyadari menyatukan kekuatan nasionalis-islam itu sendiri,” pungkasnya. (Asma, @asmanurkaida)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.