Yunani – Asosiasi sepakbola Yunani menerima respon dari FIFA dan UEFA atas peraturan terbaru pemerintah setempat yang dianggap mencampuri urusan sepakbola di negara itu.
FIFA dan UEFA menilai Pemerintah Yunani telah campur tangan mengurusi permasalahan sepakbola negaranya.
Liga Yunani telah tiga kali dihentikan sementara, utamanya dikarenakan kerusuhan suporter. Pertandingan Derby Abadi antara Panathinaikos dan Olympiakos, Februari lalu, bahkan diwarnai kericuhan setelah pendukung tuan rumah melempari tim tamu dengan benda-benda.
Insiden tersebut mendorong Pemerintah Yunani untuk memberlakukan peraturan keras. Dalam rancangan perundangan terbaru, Pemerintah Yunani menyatakan berhak menjatuhkan denda mulai dari €10.000 hingga €25.000 atas insiden kekerasan yang terjadi akibat pertandingan sepakbola. Pemerintah juga berwenang menginstruksikan penundaan atau pembatalan kegiatan sepakbola serta melarang tim untuk berpartisipasi di kompetisi Eropa.
Tindakan ini dinilai FIFA dan UEFA sebagai bentuk interferensi yang tidak bisa ditolerir. “Kami tak punya pilihan lain selain merujuk pada peraturan terkait FIFA dan UEFA untuk menjatuhkan sanksi berupa penangguhan federasi sepakbola Yunani,” bunyi peringatan FIFA dan UEFA seperti dilansir BBC.
Namun, wakil menteri olahraga Yunani, Stavros Kontonis, menegaskan pihaknya takkan berhenti dalam upaya menerapkan rencana perundangan tersebut. “Kami takkan mengubah filosofi yang terkandung dalam perundangan olahraga kami. Pengawasan terhadap sepakbola Yunani yang dilakukan FIFA dan UEFA telah gagal,” tukasnya.
Kontonis menambahkan akan melakukan negosiasi langsung dengan FIFA dan UEFA akhir bulan ini untuk menemukan solusi. (goal.com)
