Jumat, 19 April 24

Yudi Latief: Pemahaman Pancasila Semakin Luntur

Yudi Latief: Pemahaman Pancasila Semakin Luntur
* Kepala Badan Pengarah Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) Yudi Latief.

Jakarta, Obsessionnews.com – Kepala Badan Pengarah Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) Yudi Latief menilai seiring berjalannya waktu pemahaman masyarakat terhadap Pancasila kian luntur. Masyarakat saat ini tak sepenuhnya paham dengan Pancasila, serta bagaimana implementasinya. Ini terjadi karena beberapa hal.

“Pertama terjadi proses fragmentasi sosial di mana unsur-unsur politik identitas primordialisme kembali meruyak ke ruang publik,” kata Yudi saat ditemui di Kompleks Billy Moon, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Memudarnya Pancasila terlihat dengan semakin berkurangnya rasa gotong-royong di masyarakat. Umumnya di perkotaan. Ia mengatakan, terdapat gejala eksklusivitas sejumlah kalangan saat ini. Yudi menyebut masalah Pancasila yang kedua berkaitan dengan isu kesenjangan sosial.

Yudi mengatakan, perlu perhatian terhadap masalah persatuan dan keadilan dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila yang jatuh tanggal 1 Juni. “Bagaimana kita mengembangkan persatuan tanpa mengorbankan keadilan, di saat yang sama kita memperjuangkan keadilan tapi tidak mengoyak persatuan,” kata Yudi.

Menurutnya Keduanya (persatuan dan keadilan) ibarat sepasang sayap garuda yang harus bergerak secara serempak seperti kepalan sayap garuda. Di sisi lain, Yudi menuturkan merebaknya ekstremisme di ruang publik menunjukkan lemahnya membumikan Pancasila sebagai praktik ideologi (working ideology).

Oleh sebab itu, kata Yudi, perlu beberapa tindakan yang harus ditempuh. Ia mengatakan, dalam lembaga BPIP telah menyusun lima jalur untuk menjadikan Pancasila sebagai praktik ideologi. “Pertama melakukan revitalisasi dan reaktualisasi pemahaman terhadap Pancasila,” kata dia.

Revitalisasi Pancasila, kata dia, adalah melalui penyegaran materi sosialisasi, pelurusan sejarah Pancasila, hingga penyegaran metode sosialisasi dan ideologi Pancasila. Kedua, tutur Yudi, mengembangkan nilai kerukunan di tengah masyarakat melalui penumbuhan nilai kewarganegaraan berbasis nilai-nilai Pancasila.

“Ketiga, mendorong terwujudnya keadilan sosial melalui perumusan sistem ekonomi dan pembangunan berbasis nilai-nilai Pancasila,” ucap dia.

Selain itu, langkah yang dilakukan lembaga BPIP adalah menguatkan internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam produk perundang-undangan dan kebijakan publik. Lalu ucap Yudi, menumbuhkan, mempromosikan, dan mengapresiasi keteladanan agen-agan kenegaraan dan kemasyarakatan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

“Jadi Pancasila tidak jauh-jauh dari hidup, kalau kamu bekerja keras, kamu jujur, kamu mencapai puncak karir tidak lewat saling sikut tapi atas dasar tanggung jawab pilihan kamu, dan dengan itu kamu menjadi kebanggan sekitarmu dan bagi bangsamu. Artinya kamu sudah melakukan pelayanan bagi bangsa,” tutur dia. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.