
Malang, Obsessionnews.com – Dalam kunjungannya ke Malang, Ketua DPP Partai Golkar Korwil Jawa Timur, Yahya Zaini, meminta Pengurus DPD Golkar Kota Malang dapat meningkatkan hubungan dengan kalangan Nadhliyin. Hal ini karena Golkar dan NU memiliki akar ideologis yang sama, sama-sama berlandaskan Pancasila dan NKRI, berkarakter moderat dan nasionalis.
“Kedekatan Golkar dan NU di Jatim ini bukanlah barang baru, namun belakangan kurang terawat dengan baik. Untuk itu perlu kiranya Pengurus Golkar Kota Malang dapat mempererat hubungan yang pernah terjalin baik dengan pesantren,” ujarnya dalam agenda silaturahmi dengan DPD II Partai Golkar Kota Malang di Kota Malang, Sabtu (4/2/2017).
Menurutnya, hubungan Partai Golkar dengan ulama di Jawa Timur perlu untuk ditingkatkan. “Hubungan yang kembali dirajut DPP perlu kiranya ditindaklanjuti oleh DPD II Kota Malang,” lanjutnya.
Ketua Korwil Jatim ini juga mengatakan, proses rekonsiliasi dan konsolidasi organisasi perlu diakselerasi lebih kencang. Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam Program 100 harinya telah berkeliling 32 Provinsi dan lebih dari 200 Kabupaten/Kota untuk mempercepat konsolidasi.
“Kalau Pak Novanto dalam seminggu bisa 2 hingga 3 kali turun ke daerah, Ketua DPD II tentunya harus lebih banyak lagi,” katanya.
Akselerasi konsolidasi, katanya, menjadi sangat penting agar Golkar tidak ketinggalan dengan partai lain yang sudah berlari kencang. Makanya, ia menyebut Golkar harus mempercepat konsolidasi organisasi setelah lama terkoyak akibat konflik.
“Konsolidasi harus tuntas sampai struktur yang terbawah, harus dijalankan dengan cepat dan terukur. Sebab, tidak ada kebangkitan dan kemenangan tanpa konsolidasi,” tandasnya.
Konsolidasi hingga level desa dan kelurahan, tambahnya, sangat penting untuk dapat memenangkan Pilkada, Pileg dan Pilpres 2019. Salah satu yang urgent adalah mencetak kader untuk jadi saksi di setiap TPS. DPP sendiri telah menetapkan Badan Saksi Nasional untuk mengkordinir dan mengendalikan pembentukan saksi Partai Golksr.
“ Saksi sangat penting, untuk kemenangan partai. Setidaknya kita harus punya 2 saksi pada setiap TPS,” ujarnya.
Yahya juga menjelaskan, selain konsolidasi organisasi, kaderisasi, dan keanggotaan, Golkar juga harus melakukan konsolidasi wawasan kebangsaan. Menurutnya, ditengah situasi kita yang kini mudah saling untuk menyalahkan, menghujat, dan membenci karena perbedaan diperlukan pemantapan nilai-nilai Pancasila.
“Situasi yang ada sekarang ini menunjukkan wawasan kebangsaan kita yang rapuh. Untuk itu, Golkar harus mengambil bagian untuk memantapkan nilai-nilai Pancasila. Sebab nilai-nilai tersebut juga merupakan bagian integral dari perjuangan Partai Golkar,” katanya.
Tantangan bagi konsolidasi kebangsaan, lanjutnya, akan mendapatkan rintangan yang tak ringan akibat dari arus informasi yang berubah sangat cepat dan deras. “Ini dapat kita saksikan dengan suasana di medsos yang penuh dengan ujaran-ujaran kebencian,” lanjutnya.
Karena itu, tambahnya Golkar Kota Malang perlu untuk membentuk tim IT yang kuat agar bisa berperan dalam membangun medsos yang bermartabat. Pergerakan isu dari medsos berpengaruh besar membentuk pikiran, perilaku, tindakan.
“Itulah kenapa penting untuk mengembangkan tim IT. Apalagi dengan kecenderungan orang beralih ke medsos dalam mencari informasi. Medsos sangat penting membangun dan memberikan informasi terkait dengan agenda-agenda partai,” tuturnya.
Selain itu, katanya, jangan lupa untuk terus mendekati kalangan anak muda yang jumlahnya makin besar. “Kalangan yang tak bisa dilupakan juga adalah kelas menengah muslim yang makin mapan. Kelompok-kelompok ini perlu didekati dengan cara yang simpatik dan cerdik,” ujarnya. (Albar)