Rabu, 24 April 24

Wow…Keren! Mahasiswa UGM Olah Tulang Kambing Jadi Material Pengisi Tulang Rusak

Wow…Keren! Mahasiswa UGM Olah Tulang Kambing Jadi Material Pengisi Tulang Rusak
* Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, berhasil mengolah tulang kambing menjadi material tiruan yang digunakan untuk memperbaiki tulang yang rusak (bone graft). (Foto: Humas UGM)

Baca juga:

Rektor UGM Lantik 96 Pejabat Baru

Dosen UGM Kirim Pesan Damai Pasca Aksi 22 Mei

UGM Beri Penjelasan Soal Hilangnya Gelar Profesor Amien Rais

 

Berawal dari kondisi itulah mahasiswa FKG ini bersama dengan Alfin Lanagusti (FKG) dan Pradnya Paramitha Dewandani (Fakultas Farmasi) melakukan penelitian terkait bone graft. Penelitian dilakukan di bawah bimbingan Dr. drg. Archadian Nuryanti, M. Kes., melalui dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE)  dan berhasil mendapatkan medali emas di PIMNAS 2019 lalu.

Alfin menjelaskan pemilihan tulang kambing sebagai materi bone graft karena ketersediaannya yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu juga memiliki struktur mikro yang mirip dengan tulang manusia. Kandungan kalsium terutama pada tulang kambing yang relatif tidak bernilai ekonomis, diproses agar membentuk kompleks dengan fosfor dalam bentuk apatit yang mudah diserap tubuh hingga 60-70 persen. Dengan begitu tulang kambing dapat menjadi kandidat sumber alami hidroksiapatit yang murah dan memiliki potensi yang besar di masa depan.

Bone graft yang dinamai Conchaplast ini dibuat dengan tiga bahan utama, yakni tulang kambing, bamboo salt, serta darah sapi. Produk ini telah melalui uji in vivo atau uji pada hewan coba. Material bon graft diimplankan ke tulang tikus Cavia cobaya. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan signifikan dari jumlah yang berperan dalam pembentukan jaringan tulang.

“Dengan penambahan bone graft dari tulang kambing ini memperlihatkan peningkatan jumlah sel osteoblas dan kolagen secara signifikan yang ditandai dengan adanya penanda/marker ALP (alkali fosfatase) disertai penolakan imun yang minimal dengan melihat jumlah eosinofil dan kadar Ig E,” tutur Alfin.

Penelitian ini dapat membantu pasien yang membutuhkan cangkok tulang sintetis dari tulang kambing untuk gigi dan tulang. Kendati telah teruji dapat digunakan sebagai material alternatif untuk bahan bone graft kedepan masih perlu dilakukan sejumlah uji lanjutan, termasuk uji klinis .

“Kedepannya masih diperlukan uji klinis untuk mengetahui reaksi terhadap tubuh manusia,” jelasnya.

Selain memberikan alternatif bahan pembuatan bone graft, pemanfaatan limbah tulang kambing ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari tulang kambing. Di samping itu juga mampu mengatasi permasalahan lingkungan akibat penumpukan limbah tulang kambing.

“Tulang kambing ini  bisa menjadi alternatif bone graft yang murah dengan memanfaatkan potensi tulang kambing yang sangat melimpah di Indonesia,”pungkasnya. (arh)

 

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.