
Jakarta – Terus meningkatnya kebutuhan akan ruang perkantoran di Jakarta, menyebabkan harganya jual terus meroket. Bahkan kenaikan harganya di atas 60 persen–merupakan kenaikan tertinggi di antara kota-kota besar di dunia.
Berdasarkan survei Global Prime Office Occupancy Cost oleh CBRE seperti dilansir World Property Channel, baru-baru ini, menyebutkan jika kenaikan harga perkantoran di Jakarta mencapai 60,1 persen.
Kenaikan harga ini jauh melampaui yang terjadi di sejumlah kota besar lain di dunia, seperti Seattle (Suburban), Amerika Serikat (AS) yang naik 19,4 persen. Diikuti oleh Kuala Lumpur, Malaysia 16,7 persen.
Selanjutnya ada Dublin, Irlandia dengan kenaikan 15,8 persen serta London West End, Inggris yang naik 13,5 persen.
Sementara itu, ada sejumlah kota yang mengalami penurunan harga paling signifikan. Yakni Palma de Mallorca, Spanyol yang areal perkantorannya turun harga sampai 13 persen. Diikuti dengan Panama City, Panama sebesar 10,9 persen.
Selanjutnya Lyon, Prancis 10,8 persen, Hong Kong (west Kowloon), Hong Kong 8 persen dan Valencia, Spanyol 7,9 persen. (kbn)