Jumat, 26 April 24

Wisatawan Timteng Strategis dan Perlu Diprioritaskan

Wisatawan Timteng Strategis dan Perlu Diprioritaskan

Surabaya, Obsessionnews.com – Sesuai dengan Undang-Undang (UU) sektor pariwisata diyakini dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat‎, melalui peningkatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur‎. Karena itu, persoalan wisata harus menjadi perhatian lebih dari pemerintah.

Demikian disampaikan oleh anggota Komisi X DPR Ridwan Hisjam dalam sambutannya di acara pembukaan Bimbingan Teknis Pariwisata Menggaet Wisatawan Timur tengah‎ Deputi  Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara‎ Kementerian Pariwisata.

‎Menurut Ridwan acara ini penting untuk meningkatkan kualitas kepariwisataan di Indonesia, khususnya dalam rangka meningkatkan SDM Pariwisata. Sehingga pelayanan dapat maksimal serta kunjungan wisatawan mancanegara semakin bertambah. Khususnya wisata mancanegara dari Timteng.

Mengapa wisatawan Timteng dinilai penting dan potensial bagi pasar pariwisata Indonesia? Menurut Ridwan ada tiga  alasan. Pertama, Indonesia dan negara-negara Timur Tengah memiliki kedekatan agama dan budaya, khususnya agama Islam dan banyak budaya-budaya religi yang berkembang di Indonesia.

‎”Pada konteks ini Kementerian Pariwisata perlu memaksimalkan destinasi wisata syariah seperti di Provinsi Aceh, NTB, Sumatera Barat, Jawa Timur dan Banten,” ujarnya di Hotel Marcure Grand Mirama Surabaya, Kamis (11/8/2016).

RH--2

Kedua, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) mencatat, terdapat 30 juta wisatawan asal Timur Tengah yang melakukan perjalanan setiap tahunnya. Namun, hanya 1 juta yang menyambangi kawasan ASEAN. Terkait hal ini, maka Kementerian Pariwisata perlu meningkatkan promosi ke negara-negara Timur Tengah.

‎Ketiga, Negara-negara di kawasan Timur Tengah secara ekonomi, pertumbuhannya sangat bagus, dan amat disayangkan kalau kondisi tersebut tidak digarap melalui sektor pariwisata.

Misalnya, kata dia, Bank Dunia (2008) menyatakan bahwa kawasan Timur Tengah menikmati pertumbuhan ekonomi progresif dikarenakan tingginya harga minyak dunia, akselerasi dalam reformasi kebijakan yang lebih berorientasi pada pasar, dan integrasi pasar di kawasan dan dengan belahan dunia lainnya.

“Kawasan ini juga mengalami peningkatan aliran investasi penanaman modal asing yang mencapai angka 4,7 persen dari total investasi penanaman modal asing pada 2006,” terangnya.

Lebih jauh, Ridwan mengatakan,  kinerja perdagangan barang dan jasa negara-negara Timur Tengah mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini juga tidak terlepas dari dukungan permintaan minyak dunia dan banyaknya proyek investasi yang sedang berjalan.

Secara umum politisi Partai Golkar ini
menambahkan, Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan, dan menjadi salah satu  sektor ekonomi yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia.

Di Indonesia sendiri,   meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlah perjalanan wisatawan mancanegara tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif yakni ‎, 25 juta (tahun 1950),  278 juta (tahun 1980), 528 Juta (tahun 1995), 1,14 Miliar (tahun 2014), dan 1,18 Miliar (tahun 2015).

“Kondisi ini tentu sangat menggembirakan sekaligus menjadi tantangan untuk Pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata RI untuk terus berpacu dan meningkatkan pelayanan, SDM, pemasaran, pengembangan destinasi  dan sektor terkait lainnya,” imbauhnya.

Ridwan berharap, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata bisa lebih gencar mempromosikan destinasi wisata Indonesia ke negara-negara Timur Tengah. Mengingat, Indonesia sudah banyak dikenal di dunia dengan keindahan wisatanya. ‎ (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.