Selasa, 28 Maret 23

Wiranto Usut Kasus Penyelundupan Senjata dari Sudan

Wiranto Usut Kasus Penyelundupan Senjata dari Sudan

Jakarta, Obsessionnews.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto menyebut peristiwa terungkapnya kasus dugaan penyelundupan senjata dari Sudan ke Indonesia cukup mencurigakan. Ia pun meminta otoritas terkait segera menginvestigasi kasus ini secara adil karena menyangkut harkat dan martabat bangsa Indonesia.

“Tidak tahu siapa yang menaruh di situ. Saya kira ini ada sesuatu yang harus diselesaikan dengan baik. Ini menyangkut martabat bangsa,” kata Wiranto di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Wiranto mengatakan, yang penting Polri dan TNI sama-sama sudah membantah kepemilikan senjata-senjata api itu. Apalagi, Polri sudah memberangkatkan tim investigasi ke Sudan demi mengusut perkara itu. Tim akan berkolaborasi dengan kepolisian Sudan demi mengungkap kepemilikan senjata-senjata asal Rusia itu.

“Pada saat di lapangan terbang, ada satu peti lain, bentuknya lain, capnya lain, setelah diperiksa isinya senjata. Ya kita tidak mengakui itu,” ujar Wiranto

PBB Investigasi
Pasukan perdamaian dari Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) tertahan kepulangannya, pada Jumat (20/1/2017) waktu setempat di bandara Al Fashir, Sudan. Menurut otoritas hukum setempat, mereka diduga berupaya menyelundupkan senjata dari Sudan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tengah menyelidiki kasus penyelundupan senjata itu. Pemerintah Darfur Utara, Sudan, membenarkan pasukan polisi Indonesia yang tergabung dalam misi menjaga perdamaian di Darfur telah ditangkap.

Kronologi
Kasus ini terungkap berawal saat Formed Police Unit ke-8 yang telah menyelesaikan masa tugasnya hendak pulang ke Indonesia. Mereka terbang dari salah satu bandar udara di Sudan. FPU Indonesia membawa barang-barang dalam koper seragam dan diberi label Indonesia. Masing-masing koper juga diberi nama beserta pangkat.

Setibanya di bandara, tas dikumpulkan dan bisa jadi tercampur dengan tas rombongan lain. Saat dilakukan pemeriksaan X-ray awalnya tidak ada masalah. Namun, di tengah pemeriksaan, petugas bandara menunjuk tas yang cirinya berbeda dengan milik Indonesia. Tidak ada label Indonesia maupun tanda nama.

Petugas itu kemudian bertanya apakah tas itu milik rombongan Indonesia. Lalu dijawab tidak tahu oleh polisi Indonesia. Saat melewati pemeriksaan, diketahui tas itu berisi senjata. Kemudian rombongan Indonesia dicurigai hendak menyelundupkan senjata. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.