Jakarta, Obsessionnews.com – Politik identitas terus mewarnai pelaksanaan pilkada serentak 2018, meski intensitasnya mulai menurun. Menko Polhukam Wiranto pun menginginkan politik identitas tersebut sebaiknya dihilangkan.
“Politik identitas itu jangan membeda-bedakan bahwa calon bupati ini bukan putra daerah, ada keturunan suku ini,” kata Wiranto di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Menurut dia, bukanlah soal identitas calon kepala daerah yang ditonjolkan, melainkan kualitas calon kepala daerah yang berpotensi membawa perubahan positif. Seorang calon kepala daerah harus diukur berdasarkan kemampuan.
“Kita jadikan bupati, wali kota, gubernur, bukan dari mana asalnya tapi bagaimana kemampuannya, seberapa jauh kompetensinya, kemampuannya. Seberapa jauh kualitasnya,” sambungnya.
Wiranto mengungkapkan bahwa politik identitas yang kental di daerah akan muncul rasa khawatir di kalangan masyarakat. Untuk itu, politik identitas harus disikapi serius. Semua pihak diminta bekerjasama.
“Panglima TNI juga begitu delegasikan ke Pangdam. Wilayahnya kuasai, atur, amankan. Kapolri juga gitu membagi habis daerah menjadi Polda-polda,” ujar Wiranto. (Has)