Brasil – Situs WikiLeaks merilis sejumlah dokumen tentang aksi mata-mata Amerika Serikat terhadap 29 pejabat tinggi Brasil.
Situs pembocor rahasia pemerintahan itu pada Sabtu (4/7/2015), mengumumkan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) menguping pembicaraan 29 pejabat tinggi sipil dan militer Brazil. Demikian dilaporkan IRNA.
Menurut WikiLeaks, NSA memata-matai 29 pejabat Brasil termasuk orang-orang yang dekat dengan Presiden Dilma Rousseff. Lembaga itu sebelumnya juga diketahui menjalankan spionase ekonomi terhadap Brazil.
Pada 2013, mantan pegawai NSA Edward Snowden mengatakan agen-agen spionase AS telah menyadap pembicaraan pribadi sejumlah pemimpin dunia termasuk Dilma Rousseff.
Padahal, Presiden Barack Obama dalam sebuah pertemuan dengan Dilma Rousseff pada bulan April, meyakinkan rekannya itu bahwa NSA sudah tak lagi memata-matai para pemimpin sekutu AS.
Sementara itu, pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan, dokumen yang dirilis hari Sabtu membuat AS sangat sulit untuk membuktikan klaimnya bahwa spionase terhadap sekutu sudah berakhir.
Berdasarkan dokumen rahasia WikiLeaks, NSA telah memata-matai sejumlah pejabat yang dekat dengan Dilma Rousseff, termasuk asistennya, kepala kantor presiden dan bahkan telepon yang ada di pesawat kepresidenan Brazil.
NSA juga menyadap telepon para pejabat tinggi lembaga ekonomi Brazil, menteri luar negeri, beberapa duta besar dan para pejabat militer negara itu. (irib.ir)
