Inilah Kata Agus Paska Terpilih Jadi BI-1
Agus Martowardojo didapuk untuk meneruskan tongkat estafet Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution pada periode 2013-2018. Banyak harapan dan tekadnya yang akan dicurahkannya untuk BI. Berikut wawancara Gyatri Fachbriliat dari obsessionnews.com dengan Agus Martowardojo belum lama ini.
Tanggapan Bapak pasca terpilih menjadi Gubernur BI setelah melewati proses yang cukup panjang dan menemui pro-kontra terhadap pencalonan Bapak?
Saya menyambut baik jika dikatakan lulus karena saya mendapatkan mandat itu. Usulan presiden harus mendapat persetujuan dari Komisi XI DPR RI di Fit and Proper Test. Walaupun proses pemilihan di Komisi XI berlangsung alot, tetapi dilakukan secara kredibel dan transparan. Ini merupakan awal yang baik dan kedepannya saya bersama teman-teman di BI akan menjalankan visi-misi dan dapat memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Terkait dengan Kasus Hambalang yang sempat mencuatkan nama Bapak dan dijadikan pertimbangan serius oleh Komisi XI dalam pemilihan Bapak?
Selama 30 tahun saya berkerja, saya selalu memegang teguh profesionalitas dan integritas dan itu saya sampaikan dalam bentuk komitmen, kalau sampai saya ditetapkan menjadi tersangka, saya mengundurkan diri dari gubernur BI.
Tugas Kementerian Keuangan adalah pengelolaan keuangan, tetapi masalah, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan itu ada di k/L masing-masing.
Saya berharap semua pihak memiliki komitmen untuk bekerja lebih baik dan bersih serta berkualitas dan memberikan manfaat kepada rakyat banyak, dan jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak diinginkan apalagi melanggar hokum.
Paska Bapak hengkang dari Kementerian Keuangan, PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diprioritaskan kementerian keuangan?
Optimalisasi penerimaan negara, memperbaiki penyerapan dan kualitas anggaran serta melanjutkan reformasi birokrasi merupakan prioritas utama.
Bagaimana Program BI paska Paska peralihan fungsi pengawasan perbankan dari BI ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada 2013
Akan menekankan sinergi antara OJK dengan BI. Jadi, kalau di BI adalah tugas utamanya mengawal dan menjaga kestabilan nilai rupiah dan itu tercermin dari stabilnya harga-harga dan nilai tukar. Yang juga tercemin dari sistem pembayaran yang lebih baik secara nasional dan terus dilakukan makro prudential.
Fungsi OJK lebih kepada mikro prudential setelah fungsi pengawasan perbankan resmi menjadi wewenang OJK. Jadi harus dipisahkan dan harus ada sinergi dimana implementasi mikro dan makro perlu dilakukan dengan baik.
Menurut Bapak siapakah figur yang kredibel untuk menggantikan posisi Bapak sebagai Menteri Keuangan?
Itu hak presiden. Saya yakin dan percaya presiden akan memilih calon Menteri Keuangan yang betul-betul baik.
Saya yakin calon pengganti adalah figur profesional yang bisa muncul dari teknokrat, birokrasi, ataupun akademisi. Tunggu saja apa keputusan Bapak presiden.
Ekspektasi Bapak terhadap Menetri Keuangan yang baru?
Terus melanjutkan progres yang telah diraih selama saya menjabat. Teruskan kinerja optimalisasi penerimaan negara, menjaga belanja negara yang berkualitas, menjalankan pembiayaan yang efisien dan teruskan reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan.
Kelanjutan dari Redenominasi Rupiah?
Kita akan sahkan RUU Redenominasi dan yang perlu ditegaskan adalah konsultasi publik kepada masyarakat bahwa redenominasi berbeda dengan sanering, kalau tidak yang di pulau-pulau terpencil bisa salah mengerti.”
Namun, dalam kondisi ekonomi Indonesia saat ini, redenominasi tidak memungkinkan karena akan mengganggu stabilitas keuangan. Bisa ditentukan di pemerintah yang akan datang.