Sabtu, 20 April 24

Wartawan dan Humas Bisa Atasi Perbedaan Masyarakat ASEAN

Wartawan dan Humas Bisa Atasi Perbedaan Masyarakat ASEAN

Jakarta, Obsessionnews.com – Wartawan dan praktisi humas bisa ikut memajukan ASEAN. Peran keduanya bisa memperkuat saling pengertian dan pemahaman masyarakat di negara-negara anggota organisasi kawasan itu.

Mungkin sekali dalam perjalanan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan sering ditemukan konflik dan ketegangan di masyarakat negara-negara anggota. Bila tidak dijembatani dengan baik konflik dan ketegangan ini akan merugikan dan membuat tujuan MEA tidak tercapai.

Demikian disampaikan Sekjen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Hendri Ch Bangun dalam penandatanganan MOU penyelenggaraan Pertemuan Dewan Direktur Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (13/9), demikian siaran pers yang diterima redaksi Obsessionnews.com, Rabu (14/9/2016).

baca juga:

KTT ASEAN Apresiasi Indonesia Soal Penanganan Terorisme

Jokowi Dorong ASEAN-AS Atasi IUU Fishing dan Kembangkan UMKM

Kemitraan ASEAN dan RRT Harus Mampu Wujudkan Perdamaian di Laut Cina Selatan

Hadir dalam kesempatan itu Presiden ASEAN Public Relations Network (APRN) Prita Kemal Gani.

“Wajar kalau akan ada benturan kepentingan di kalangan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Untuk itulah negara-negara di kawasan ini mendirikan ASEAN sebagai organisasi penjaga perdamaian dan persahabatan,” ujar Hendri Ch. Bangun.

Di sisi lain, sambungnya, CAJ dan APRN memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap benturan kepentingan baik antara negara-negara anggota ASEAN maupun yang terjadi di kalangan masyarakat anggota ASEAN dapat dikomunikasikan dengan baik.

Sementara Prita Kemal Gani mengatakan, dirinya menyambut baik ajakan PWI untuk terlibat di CAJ karena pada praktiknya profesi wartawan dan PR saling mengisi.

“Tanpa wartawan, PR tidak akan berkembang. Mempromosikan ASEAN sebagai kesatuan masyarakat membutuhkan kerjasama yang baik di antara dua komunitas profesi ini,” ujar Prita Kemal Gani yang juga pendiri London School of Public Relations (LSPR).

“Kami berterima kasih karena diberi kesempatan terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini,” sambung Prita Kemal Gani.

MOU penyelenggaraan Pertemuan Dewan Direktur CAJ itu ditandatangani Sekjen APRN Gesille S. Buot dan Ketua bidang Luar Negeri PWI Teguh Santosa, serta disaksikan Presiden APRN Prita Kemal Gani dan Sekjen PWI Hendri Ch. Bangun.

Pertemuan Dewan Direktur CAJ akan diselenggarakan pada tanggal 21-23 November di kampus LSPR di Jakarta. Sejauh ini diperoleh kepastian bahwa pertemuan akan diikuti enam delegasi organisasi wartawan anggota CAJ, yakni dari Indonesia sebagai tuan rumah, Vietnam, Thailand, Filipina, Malaysia dan Laos.

Saat ini CAJ dipimpin oleh Vietnam didampingi Thailand. CAJ merupakan organisasi kerjasama wartawan ASEAN yang didirikan pada tahun 1975. Sekretariat Tetap CAJ berada di Jakarta, tepatnya di kantor PWI.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.