Jumat, 26 April 24

Warga Bandung Makan Nasi 100 kg Perorang Tiap Tahun

Warga Bandung Makan Nasi 100 kg Perorang Tiap Tahun

Bandung, Obsessionnews – Konsumsi beras masyarakat Kota Bandung masih tinggi berkisar di 100 kg perkapita atau perorang tiap tahun. Sedangkan masyarakat di negara maju, misalnya di negara Jepang dan Korea berkisa 60 kg perkapita pertahun, sehingga hampir dua kali lipat kota Bandung masih tertinggi di Asia. Karena di Bandung itu masih ada budaya kalau tidak makan nasi itu tidak afdol.

Elly Wasliah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung
Elly Wasliah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung

“Selama ini pangan lokal lainnya, seperti kentang, jagung, singkong dan umbi-umbian, masih terpinggirkan, dianggap sebelah mata bagi masyarakat Kota Bandung,” Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Elly Wasliah dalam acara ‘Bandung Menjawab’ terkait One Day No Rice di Press Room Balaikota Bandung, Selasa (7/4)

Elly menjelaskan dengan adanya program One Day No Rice, ia ingin mengangkat pangan lainnya selain beras. Tahapan One Day No Rice ini masih dalam tahap imbauan dan rencananya Dinas Pertanian dan Pertahanan Pangan Kota Bandung akan melakukan sosialisasi sesuai arahan dari Walikota Bandung Ridwan Kamil.

“Supaya nantinya intensif sosialisasi kepada masyarakat Bandung. Dan mungkin langkah pertama kami dengan membuat surat edaran kepada Walikota Bandung yang isinya penjelasan program One Day No Rice jatuh pada hari Senin,” ungkapnya.

Ia menambahkan setelah melakukan surat edaran pihaknya akan melakukan sosialisasi One Day No Rice di seluruh kecamatan di Bandung, bekerja sama dengan ketua tim penggerak PKK Kota Bandung dan juga tenaga ahli dewan Ketahanan Pangan Kota Bandung.

“Rencananya kami akan secara simultan melakukan sosialisasi kepada seluruh kecamatan agar kewilayahan baik kecamatan dan kelurahan paham dengan kebijakan dari Pemerintah Kota Bandung tentang One Day No Rice,” tuturnya.

Lebih lanjut Elly menerangkan untuk konsumsi beras di Bandung satu harinya membutuhkan sekitar 750 ton. Pasokan beras di Bandung mayoritas datang dari daerah pantai utara Jawa (pantura).

“Jawa Barat merupakan lumbung pangan tingkat nasional. Kita punya sentra-sentra produsen beras dari Indramayu, Subang, Cirebon dan Karawang,” terangnya.

Sedangkan untuk Bandung sendiri bisa berkontribusi dalam produksi beras sekitar 4% dan 96%, sisanya didatangkan dari luar Kota Bandung

Elly mengatakan sesuai instruksi Presiden dalam tiga tahun harus bisa swasembada beras, maka dia menargetkan untuk meningkatkan produktivitas beras sekitar 10% hingga 15%.

“Seluruh kabupaten/kota ditargetkan harus meningkatkan produktivitas itu sampai 10%-15 %,” katanya.

Bandung sendiri memiliki produktivitas padi sekitar 6 ton perhektar dan mencoba untuk meningkatkan target sekitar 7,5 sampai 8 ton perhektar.

“Apabila tercapai 15% , produksi beras di seluruh Indonesi itu kurang lebih 80 juta ton, sedangkan kebutuhan masyarakat Indonesia hanya 73 juta ton. Jadi hitung-hitungan matematikanya tujuh juta ton itu bisa di eksplor atau menjadi cadangan,” pungkasnya. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.