Selasa, 28 November 23

Warga Australia Berusia 65 Tahun Bersepeda Sejauh 9.000 Km dari Australia ke Singapura

Warga Australia Berusia 65 Tahun Bersepeda Sejauh 9.000 Km dari Australia ke Singapura
* Dr Ian Wallis berangkat dari rumahnya di ibu kota Australia, Canberra pada tanggal 1 Mei. (Straits Times)

Seorang pria yang tahan cuaca dan sepedanya yang juga tahan cuaca tiba di Terminal Feri Tanah Merah pada Rabu pagi. Perjalanannya ke Singapura tidak dimulai hanya satu jam yang lalu dari Batam, Indonesia.

Dilansir The Straits Times, Jumat (8/9/2023), Dr Ian Wallis berangkat dari rumahnya di ibu kota Australia, Canberra pada tanggal 1 Mei. Dalam empat bulan terakhir, ia telah bersepeda sejauh lebih dari 9.000 km melintasi banyak tempat di Australia, Timor-Leste dan Indonesia. Ia naik pesawat hanya ketika harus terbang melintasi Laut Timor dari Darwin ke Dili, dan naik feri ketika bepergian dari pulau ke pulau di Indonesia.

Pada hari ke-129 perjalanannya, pensiunan ilmuwan Australia berusia 65 tahun itu tiba di Singapura. Istrinya Cora, 56, terbang dari Australia sebelumnya dan menyambutnya di ruang kedatangan. Keduanya adalah pengendara sepeda yang menyukai alam bebas.

Tampak bersemangat dan energik, Wallis dengan berani berpose untuk The Straits Times (ST) dengan sepeda Thorn Nomad miliknya. Ia juga menunjukkan kepada ST apa yang ia bawa di dalam tasnya,  dua di antaranya terpasang di roda depan sepedanya, dua di roda belakang, dan satu di stang.

Dia mengatakan, barang-barang tersebut antara lain buku hariannya, pompa sepeda, baut untuk memasang sadel sepedanya ke tiang jok, perlengkapan perbaikan tusukan, jari-jari cadangan, pelumas rantai, rantai cadangan, beberapa peralatan, pernak-pernik bersepeda, dan sprei untuk melindunginya dari serangan. tempat tidur kotor di hotel.

Wallis telah mendokumentasikan petualangannya di blognya. Meskipun ia bersepeda jarak jauh terutama untuk memuaskan keinginannya dalam melakukan eksplorasi, ia mengatakan bahwa dirinya juga menggunakan perjalanannya sebagai kesempatan untuk mengumpulkan dana bagi yayasan indigo Australia, sebuah kelompok nirlaba yang menurutnya telah memberikan dukungan kepada sebuah organisasi pemuda di Timor-Leste yang menentang pelecehan seksual, dan sebuah organisasi di Indonesia yang mendanai beasiswa (untuk) anak perempuan dari rumah tangga yang dipimpin oleh perempuan untuk melanjutkan ke universitas.

Wallis menambahkan, bahwa dia telah menyumbangkan semua yang telah diberikan kepadanya dalam bentuk barang.

“Banyak tempat parkir karavan mengizinkan saya mendirikan tenda secara gratis. Saya menyumbangkan uang itu, biasanya A$30 (S$26) kepada indigo. Ini terjadi berkali-kali,” katanya.

Dia juga berusaha menjaga pengeluarannya tetap rendah saat dalam perjalanan. Rata-rata pengeluarannya per hari adalah sekitar A$40, dan dia memproyeksikan bahwa perjalanan ini akan menghabiskan biaya sekitar A$5.000 ketika perjalanannya berakhir di Canberra pada bulan September.

“Banyak tempat parkir karavan mengizinkan saya mendirikan tenda secara gratis. Saya menyumbangkan uang itu, biasanya A$30 (S$26) kepada indigo. Ini terjadi berkali-kali,” katanya.

Dia juga berusaha menjaga pengeluarannya tetap rendah saat dalam perjalanan. Rata-rata pengeluarannya per hari adalah sekitar A$40, dan dia memproyeksikan bahwa perjalanan ini akan menghabiskan biaya sekitar A$5.000 ketika perjalanannya berakhir di Canberra pada bulan September.

Pengendara sepeda berpengalaman
Wallis tidak asing dengan rute bersepeda yang panjang dan sulit di banyak wilayah Asia Tenggara, Asia Tengah, Eropa, dan Amerika Serikat. Namun Indonesia dan Timor Leste merupakan perhentian baru dalam rencana perjalanan terbarunya.

“Bersepeda di Indonesia lebih menantang karena alasan mental dibandingkan fisik,  suara bising kendaraan, sampah berserakan di mana-mana, dan (keberadaan) perokok saat saya berhenti,” ujarnya.

“Saya membalasnya dengan memasang foto-foto sampah di blog saya. Mereka yang memproduksi panduan perjalanan tidak pernah menyebut hal-hal seperti sampah.”

Pengendara sepeda berpengalaman ini juga memberikan beberapa tips tentang cara menghindari cedera umum saat bersepeda. (ST/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.