Jumat, 26 April 24

Wapres: Pemerintah Segera Putuskan Kenaikan BBM

Wapres: Pemerintah Segera Putuskan Kenaikan BBM

Wakil Presiden Boediono (ist).

 

Hasan S

Jakarta – Menjawab kekhawatiran kalangan pungusaha dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), pemerintah menyatakan akan segera memutuskan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu disampaikan Wakil Presiden Boediono dalam acara Munas IX APINDO di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2013).

Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2013, pemerintah menganggarkan subsidi BBM Rp 193,8 triliun. Kenaikan harga BBM ditargetkan mampu menghemat anggaran sebesar Rp 50-80 triliun. Sebab itu, Wapres mengatakan keputusan Kenaikan harga BBM ini merupakan keinginan pemerintah demi menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri.

“Saya sendiri tidak bisa menyampaikan apapun dan itu sangat baik untuk kita semua,” kata Wapres.

Sementara itu, belum adanya kepastian pemerintah untuk menentukan opsi tentang kebijakan kenaikan harga BBM, hal itu membuat kalangan pengusaha merasa khawatir. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi meminta pemerintah segera menutukan hal itu agar tidak menimbulkan spekulasi.

“Kami inginkan agar secepatnya diputuskan kalau bisa besok kami, takut agar pengusaha juga tidak berspekulasi,” ujar Sofyan.

Keinginan pemerintah untuk kembali menaikan harga BBM merupakan pilihan tersulit bagi kalangan pengusaha. Satu sisi kenaikan harga bbm bisa meningkatkan ongkos produksi mereka, namun disini lain, kebijakan tersebut dinilai perlu didukung demi kepentingan Nasional.

“Kami juga tidak suka dengan kenaikan harga BBM tapi demi kepentingan nasional jangka panjang, saya pikir kami harus mendukung apapun yang diputusukan oleh Presiden dengan pemerintah apakah opsinya menaikan atau membantasi penggunaan BBM,” katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tengah mengkaji opsi kenaikan harga BBM. Tapi kejibakan itu dipastikan bakal diikuti dengan pemberian kompensasi kepada rakyat miskin berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Selama ini kenaikan harga BBM pada 2005 dan 2008 disertai dengan lonjakan harga barang konsumsi dan memicu kenaikan angka kemiskinan. (rud)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.