Jakarta, Obsessionnews.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mendesak Gokkar menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk mencari pengganti Novanto sebagai Ketum Golkar. Novanto kini menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
“Ya itu tergantung Golkarlah. Tapi harus segera,” ujar JK di Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).
Pergantian ketum disebutnya sangat mendesak mengingat Golkar harus melakukan konsolidasi politik menghadapi pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019. Sehingga diperlukan pergantian Ketum untuk mengefektifkan organisasi.
“Harus ada yang pimpin Golkar. Harus segera. Kalau tidak, masa kapten menghilang tidak diganti kaptennya? Masa menghilang. Harus ada pemimpin baru yang muncul,” tegas Ketum Golkar periode 2004-2009 itu.
JK juga mengingatkan Novanto untuk taat pada hukum meski menjabat sebagai Ketua DPR. Novanto sudah diburu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) namun menghilang saat dijemput paksa di kediamannya.
“Harus tetap solid, tapi pimpinan harus tetap taat pada hukum. Dan baru dapat dipercaya oleh masyarakat. Kalau lari-lar gini mana bisa dipercaya oleh masyarakat?” tukas JK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan telah mengajukan permohonan status Daftar Pencarian Orang (DPO) atas nama Setya Novanto ke Mabes Polri.
Jubir KPK Febri Diansyah mengungkapkan surat tersebut baru saja dikirimkan ke Mabes Polri atau setelah kabar Novanto mengalami kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju gedung KPK.
Keputusan untuk mengirimkan permintaan status DPO itu diambil setelah pimpinan KPK menggelar rapat. Rapat membahas mengenai situasi terakhir.
“Kita tidak mendapatkan kedatangan dari tersangka SN sampai saat ini,” kata Febri.
Novanto menghilang hampir 24 jam. Hingga akhirnya, kabar mengenai Novanto terkuak disertai informasi dari pengacara bahwa dia mengalami kecelakaan di Jakarta, Kamis (16/11).
Informasi terakhir menyebutkan Novanto mengalami luka hingga harus dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau. KPK telah mengirimkan tim untuk mengecek kondisi kesehatan Novanto. (Has)
