
Pekalongan, Obsessionnews – Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan mungkin termasuk sepi aktivitas bongkar muat dibanding TPI lain di wilayah pantura. Namun jangan salah, sejak sepekan terakhir hasil raman (nilai transaksi lelang) yakni 1-8 Mei mencapai Rp 5,6 miliar lebih.
Sebagaimana pernyataan Kasim selaku Kepala UPTD TPI, pihaknya bahkan memperoleh angka produksi ikan hingga 339 ton. “Walau satu minggu ini banyak arek-arek tidak melaut karena gelombang tinggi, kita masih bisa mendapatkan nilai raman hampir 6 miliar,” terangnya kepada obsessionnews.com.
Menurutnya, kenaikan nilai raman lantaran beberapa kapal berukuran di atas 30 Grosston yang berlabuh dan membongkar muatan di TPI Kota Pekalongan. Dengan rata-rata tiap hari sebanyak lima kapal berupa kapal freezer dan cakalan.
“Sejak tanggal 1 Mei memang banyak kapal di atas 30 GT, seperti kapal freezer yang masuk untuk bongkar muat tongkol, tengiri dan campuran ikan lain, ” jelas Kasim, Jumat (8/5/2015).
Meski begitu, harga ikan di pasaran masih cenderung mengalami peningkatan dibanding minggu lalu dengan interval Rp 1.000 – Rp 2.000 perkilo setiap harinya. “Tongkol saja sekarang sudah Rp 15 ribu sekilo dari sebelumnya Rp 14 ribu,” tuturnya.

Kasim juga menambahkan pihaknya optimis dapat mencapai target pendapatan retribusi hasil lelang tahun ini sebesar Rp 4,6 miliar. “Bahkan untuk anggaran perubahan mendatang, targetnya dinaikkan Rp 100 juta menjadi Rp 4,7 miliar,”ungkap Kasim disela waktu senggang.
Penarikan retribusi TPI ini didasarkan dari Perda, yaitu 3% dari tiap pelelangan. Secara rinci nilai 3% didapat dari penjual ikan 1,5% dan 1,5% berasal dari pemilik kapal.
Berkaca pada tahun 2014 lalu, TPI Kota Pekalongan berhasil menyumbang pendapatan daerah hingga menyentuh angka Rp 4,9 miliar. Padahal disisi lain, target yang dipatok oleh Pemkot sebesar Rp 4,5 miliar. “Jadi melebihi target sekitar Rp 400 juta,” tutupnya. (Yusuf IH)