Sabtu, 20 April 24

Wah! Proyek ‘Jalur Sutra’ China Disaingi Uni Eropa

Wah! Proyek ‘Jalur Sutra’ China Disaingi Uni Eropa
* Jembatan terpanjang di dunia penghubung Hong Kong-Makau-Zhuhai. (Foto: RTR/CNBC)

Proyek Sabuk dan Jalan (OBOR) atau jalur sutra modern yang saat ini telah dilakukan China bakal goyah, karena mulai disaingi Uni Eropa (UE) yang pada Rabu (1/12/2021), memutuskan untuk meluncurkan paket mobilisasi dana sebesar 300 miliar euro atau Rp 5.200 triliun untuk pembangunan infrastruktur dunia.

Mengutip AFP, program yang dinamai Global Gateway itu akan dijalankan hingga tahun 2027 mendatang. Untuk pendanaan, UE juga akan menarik dana dari sektor-sektor swasta Benua Biru.

“Global Gateway akan bertujuan untuk memobilisasi investasi hingga 300 miliar euro antara tahun 2021 dan 2027 … menyatukan sumber daya UE, negara-negara anggota, lembaga keuangan Eropa dan lembaga keuangan pembangunan nasional,” kata dokumen lembaga tersebut.

Kepala UE Ursula von der Leyen menyebut bahwa program itu akan menjadi sebuah roadmap untuk investasi besar dalam pembangunan infrastruktur di seluruh dunia.

“Kami ingin menjadikan Global Gateway sebagai merek terpercaya yang menonjol karena kualitas tinggi, standar yang dapat diandalkan, dan tingkat transparansi serta tata kelola yang baik,” kata Von der Leyen.

“Kami sangat yakin bahwa ini akan memastikan bahwa investasi membuat perbedaan nyata di lapangan. Dan ini dilakukan dengan cara yang berkelanjutan.”

Sebelum UE, China meluncurkan strategi investasi OBOR pada 2013. Secara resmi, OBOR bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur darat dan laut untuk lebih menghubungkan China ke Asia, Eropa dan Afrika untuk perdagangan dan pembangunan. Hingga tahun 2020, Beijing mengatakan telah menginvestasikan US$ 139,8 miliar ke negara-negara dari Asia, Eropa Timur, hingga Afrika. dalam program ini.

Negara-negara Barat, di sisi lain, menganggap bahwa OBOR menjadi alat bagi China untuk mempengaruhi negara-negara miskin. Mereka mengkritik Beijing karena menghasut negara-negara berkembang untuk mengambil terlalu banyak utang, dan menuduh proses tender rahasia rentan terhadap korupsi.

China sendiri membantah klaim ini dengan berpendapat bahwa mereka menghormati kedaulatan mitranya sambil memberikan pinjaman yang menguntungkan untuk proyek-proyek infrastruktur bersama. (CNBC/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.