
Jakarta, Obsessionnews – Berdasarkan pantauan DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), di beberapa pasar di DKI Jakarta mulai ada trend kenaikan harga. Banjir di DKI menjadi salah satu faktor pemicu kenaikan harga ini.
“Terganggunya distribusi barang menyebabkan terjadi kelangkaan yang berakibat pada kenaikan harga. Namun di sisi lain, terdapat pula beberapa faktor di luar faktor banjir tersebut,” ungkap Wasekjen DPP IKAPPI, Faiz Rozi, kepada Obsessionnnews.com, Kamis malam (12/2/2015).
Pantauan IKAPPI di Pasar Induk Kramatjati per hari ini, harga Cabe Merah keriting Rp17000, Cabe rawit merah Rp17000, Cabe merah besar Rp15000, Cabe rawir ijo Rp10000, Bawang Merah Rp14000, Bawang Putih Rp14000, Kentang Rp7500, Apel Rp18000, Jeruk Rp18000.
“Distribusi dari pasar induk ke pasar pasar di DKI Jakarta inilah yang kami nilai menemukan hambatan. Sehingga kami temui beberapa kenaikan harga di beberapa pasar,” paparnya.
Ia pun menyebut, seperti Bawang putih dari sekitar Rp. 18.000 naik jadi Rp 22.000 per kilogram. Bawang merah dari sekitar Rp 14.000 naik jadi Rp 18.000 per kilogram. Kentang dari sekitar Rp 6.000 naik jadi Rp 8.000 per kilogram. Jeruk peras dari sekitar Rp 6.000 naik jadi Rp 12.000 per kilogram.
Untuk Cabai sekitar Rp 16.000 per kilogram naik menjadi Rp 24.000 per kilogram. Cabai rawit merah dari sekitar Rp 18.000 per kilogram naik jadi Rp 32.000 per kilogram. Cabai rawit hijau dari sekitar Rp 10.000 naik jadi Rp 18.000 per kilogram. Tomat dari sekitar Rp 5.000 naik jadi Rp 8.000 per kilogram.
“Melihat trend kenaikan harga ini, harus ada langkah dan upaya dari Pemerintah DKI untuk mengantisipasi. Pemda kami minta untuk terus memantau situasi ini agar tetap bisa dikendalikan,” tegas Faiz.
Untuk di Jawa Tengah, lanjutnya, pantauan DPP IKAPPI kenaikan yang mencolok justru terjadi pada harga ayam potong dan bawang merah. Ayam potong dari Rp. 27.000 sekarang menjadi Rp.30.000. Sedangkan di luar Jawa seperti di sumatra barat ayam potong dari Rp. 28.000 sekarang mencapai Rp. 30.000, sedangkan bawang merah dari Rp. 16.000 menjadi Rp. 18.000.
“Kami berharap pemerintah dapat melakukan langkah antisipasi agar kenaikan beberapa barang tersebut dapat di hentikan, mengingat musim penghujan dalam waktu dekat ini masih berlangsung,” tandasnya. (Ars)