
Obsessionnews.com – Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis Universitas Terbuka (UT) Rahmat Budiman, S.S., M. Hum., Ph.D, mengungkapkan strategi baru dalam mencapai mahasiswa muda yang semakin dominan di pasar pendidikan tinggi saat ini. Rahmat menyatakan, UT telah melakukan penyesuaian yang signifikan dalam pendekatan pemasaran dan promosi.
“Jadi selama dua tahun kita benar-benar mencermati pasar kita. Kita melihat bahwa ada perubahan pangsa pasar mahasiswa, dari yang dulunya di atas 40 tahun atau di atas 30 tahun, sekarang berubah. Sekarang, berdasarkan data semester ini, 78% mahasiswa UT berusia di bawah 25 tahun. Nah, karena kita melihat bahwa pasar kita berubah, maka kita melakukan pendekatan yang sesuai dengan mereka,” ungkap Rahmat dikutip dari Majalah Men’s Obsession, Rabu (4/10/2023).
Rahmat menyampaikan, dirinya telah mendorong staf di seluruh daerah dan pusat untuk menyusun proposal pemasaran yang baik dan terukur, dengan target peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahun. Namun, dia juga menyadari bahwa metode-metode konvensional seperti pemasangan baliho, penyebaran brosur, dan kunjungan langsung ke lokasi-lokasi untuk membagikan brosur tidak lagi efektif dalam mencapai generasi milenial yang menjadi target utama UT.
Untuk menghadapi perubahan ini, UT telah melakukan penelitian mendalam terkait perilaku calon mahasiswa. Hasil penelitian ini telah membawa universitas ini untuk berfokus pada digital marketing sebagai strategi utama mereka. Pergeseran ini dimulai pada tahun 2021 dan telah membentuk fokus pemasaran mereka selama dua tahun terakhir.
Sasaran utama mereka adalah generasi milenial yang berusia di bawah 30 tahun, dan universitas ini telah memahami bahwa mereka harus mengikuti karakteristik mahasiswa saat ini yang sangat terhubung dengan teknologi digital. Ini berarti semua upaya pemasaran harus dilakukan secara digital, termasuk kampanye media sosial, iklan online, dan interaksi langsung melalui platform digital.
Perubahan strategi ini mencerminkan komitmen UT untuk terus berinovasi dalam upaya menjangkau dan melayani generasi millenial dengan cara yang paling efektif. Dalam perjalanan UT untuk menghadirkan pendidikan berkualitas, universitas ini telah memahami pentingnya beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perilaku calon mahasiswa. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat meningkatkan daya tarik mereka sebagai pilihan pendidikan yang relevan bagi generasi milenial yang bersemangat untuk mencapai tujuan pendidikan mereka.
Untuk itu, UT telah mengambil langkah progresif dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pilihan pendidikan yang ditawarkan. Rahmat menjelaskan berbagai program pemasaran dan promosi yang diadopsi, terutama untuk menjangkau generasi millenial dan Gen Z yang menjadi target utama mereka.
Salah satu poin fokus utama UT adalah digital marketing. Mereka telah mengambil inisiatif untuk mengaktifkan kehadiran mereka di berbagai platform media sosial. Hal ini mencakup pembuatan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga teratur, sehingga mereka dapat menjaga keterlibatan dengan audiennya. Tak hanya itu, dia menekankan pentingnya menjaga interaksi dengan komentar dan tanggapan yang diberikan oleh pengikut mereka di media sosial.
Pentingnya feedback dari audiens juga tidak diabaikan. UT mengakui bahwa komentar dan pertanyaan yang muncul di media sosial adalah data berharga yang dapat membentuk strategi pemasaran berikutnya. Secara aktif mengumpulkan data dari komentar-komentar tersebut dan menganalisisnya untuk mengambil kebijakan yang lebih baik dalam menginformasikan audiensnya.
Dalam rangka memastikan pesan mereka disampaikan dengan cara yang paling efektif, UT juga telah merekrut influencer. Influencer ini dipilih dengan cermat karena kemampuannya dalam berbicara dengan bahasa dan gaya yang relevan dengan generasi muda, terutama Gen Z. percaya bahwa pesan mereka akan lebih diterima jika disampaikan oleh orang-orang yang memiliki daya tarik dan pengaruh di kalangan generasi muda.
Langkah-langkah ini adalah bagian dari komitmen UT untuk terus berinovasi dalam usaha mereka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pilihan pendidikan yang mereka tawarkan. Dengan memanfaatkan digital marketing yang efektif dan memanfaatkan pengaruh influencer, mereka berharap dapat menjangkau lebih banyak calon mahasiswa dan membantu mereka membuat keputusan pendidikan yang tepat.
Rahmat menjelaskan, bidang riset, inovasi, kerjasama, dan bisnis dalam mendukung pencapaian tujuan akademik serta pengembangan universitas mempunyai peran penting dalam meningkatkan jumlah mahasiswa.
Rahmat menegaskan bahwa Rektor UT selalu menekankan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan oleh universitas harus memberikan manfaat pada mahasiswa. Fokus utama adalah meningkatkan jumlah mahasiswa dan, pada saat yang sama, memastikan bahwa mereka puas dan memperoleh kompetensi yang sesuai dengan bidang studi masing-masing.
”Bidang riset menjadi unsur kunci dalam mencapai tujuan ini. UT mendorong partisipasi aktif dosen dalam kegiatan riset. Dalam tiga tahun terakhir, universitas telah menggalakkan keterlibatan mahasiswa dalam penelitian, termasuk sebagai pengumpul dan pengolah data. Hal ini memungkinkan mahasiswa pendidikan jarak jauh, yang tidak selalu berada di kampus, untuk terlibat dalam penelitian universitas,” ungkapnya.
Selain riset, inovasi juga menjadi fokus UT. Salah satu contoh inovasi yang diimplementasikan adalah bagaimana menjalankan tutorial online secara efisien, terutama ketika jumlah mahasiswa sangat banyak. UT menggunakan kemajuan teknologi untuk memastikan tutorial online berjalan lancar. Mereka juga merencanakan pengembangan presensi berbasis face recognition. Dengan cara ini, mahasiswa yang mengikuti ujian dapat melakukan check-in tanpa mengisi data hadir manual. Ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan memastikan kepatuhan terhadap standar akademik.
Rencana-rencana ini dijadwalkan untuk diimplementasikan dalam waktu dekat, dengan target awal pada semester pertama tahun 2024. Universitas juga memiliki strategi untuk mengatasi tantangan akses internet di daerah-daerah tertentu sehingga ujian dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan akademik.
Dengan fokus pada mahasiswa, UT berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman mahasiswa melalui riset, inovasi, dan teknologi terbaru. Dengan upaya ini, mereka berharap dapat mencapai tujuan akademik yang ambisius dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada setiap mahasiswa mereka.
Rahmat mengungkapkan, ada strategi penting yang telah diadopsi oleh UT untuk mempertahankan mahasiswa mereka dan mengurangi tingkat drop out, terutama dalam lingkup perguruan tinggi jarak jauh.
Menurut Rahmat, berdasarkan berbagai penelitian, tingkat drop out mahasiswa di perguruan tinggi jarak jauh cenderung lebih tinggi daripada yang berada dalam sistem tatap muka, dengan tingkat drop out tertinggi mencapai 10%. Namun, Rahmat menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan awal, UT berhasil mengurangi tingkat drop out mahasiswa mereka dalam setahun terakhir.
Salah satu strategi utama UT adalah melibatkan program studi dalam mendukung mahasiswa. Dosen di program studi diberdayakan untuk menjalin hubungan emosional dengan mahasiswa. Mereka memberikan sambutan hangat kepada mahasiswa dan memberikan layanan konseling. Hal ini bertujuan untuk membangun kedekatan emosional antara mahasiswa dan dosen, sehingga mahasiswa merasa nyaman untuk berkomunikasi tentang berbagai kesulitan yang mereka hadapi.
Rahmat memberikan contoh mahasiswa di daerah terpencil, seperti Miangas, yang sering merasa kesulitan dalam menjangkau bantuan. Dalam hal ini, komunikasi yang lancar antara mahasiswa dan dosen dalam program studi menjadi sangat penting. Mahasiswa dapat dengan mudah mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban langsung dari para dosen mereka.
Selain itu, UT telah mengambil inisiatif untuk memperkenalkan alat-alat podcast di seluruh kantor UT daerah. Harapannya adalah bahwa mahasiswa UT dapat memanfaatkan podcast ini sebagai sarana komunikasi dan interaksi dengan para dosen dan staf UT di wilayah mereka. Melalui interaksi ini, diharapkan mahasiswa akan membangun kedekatan emosional dengan universitas mereka, yaitu Universitas Terbuka. Hal ini diyakini akan meningkatkan daya tahan mahasiswa dalam mengejar pendidikan di UT.
Dengan strategi ini, UT berkomitmen untuk mempertahankan mahasiswa mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan agar mahasiswa dapat berhasil menyelesaikan studi mereka tanpa terlalu banyak hambatan.
Tak sampai di situ, UT juga terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung mahasiswa berprestasi dengan berbagai program beasiswa yang tersedia.
Rahmat mengungkapkan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa berbakat untuk meraih pendidikan tinggi berkualitas sangatlah penting.
Program beasiswa di UT melibatkan beberapa aspek, termasuk dukungan dari pemerintah dan mitra, serta komitmen universitas untuk mendorong keunggulan akademik dan non-akademik mahasiswa.
Salah satu jenis beasiswa yang diberikan adalah Beasiswa KIPK, yang diberikan kepada calon mahasiswa baru. UT bekerja sama dengan pemerintah dalam program ini, merekrut calon mahasiswa dari lulusan SMA. Beasiswa ini diberikan kepada mereka yang memiliki prestasi akademik tinggi namun terkendala secara ekonomi. Setiap tahun, UT memberikan beasiswa ini kepada sekitar 800 calon mahasiswa, yang tersebar di seluruh daerah. Tujuan UT adalah untuk mendukung mereka agar dapat menyelesaikan studi mereka dengan baik dan mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas rata-rata.
Selain beasiswa KIPK, UT juga bekerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam memberikan dukungan finansial. Misalnya, Pemda mengirimkan sejumlah guru ke UT untuk melanjutkan studi. UT mengambil peran dalam pemilihan mahasiswa yang berhak menerima beasiswa ini. Dengan kerja sama ini, mahasiswa yang mendapatkan beasiswa akan mendapatkan dukungan selama delapan semester studi mereka.
UT juga menaruh perhatian pada mahasiswa yang mungkin tidak menerima beasiswa pada awalnya, tetapi kemudian meraih prestasi akademik atau non-akademik yang signifikan. Mahasiswa seperti ini juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan dukungan keuangan dari UT. Beasiswa akan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang telah diraih.
Selain itu, UT telah menjalankan komitmen terhadap keadilan, keberagaman, dan inklusi (equity, diversity, and inclusion). Sejak tahun 2021, UT memberikan beasiswa khusus bagi masyarakat Indonesia dengan kebutuhan khusus, seperti tuna netra. Masyarakat yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonan beasiswa ini dan akan mendapatkan dukungan selama delapan semester studi mereka.
Dengan berbagai program beasiswa yang tersedia, UT terus mendorong keunggulan akademik dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meraih pendidikan berkualitas tanpa hambatan finansial yang berlebihan.
Rahmat, berharap agar UT semakin dikenal oleh masyarakat dan mendapatkan dukungan yang lebih besar dari pemerintah dalam upaya meningkatkan angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu program prioritas pemerintah adalah meningkatkan angka partisipasi kasar perguruan tinggi, dan menurut Rahmat, UT memiliki potensi untuk menjadi solusi yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut.
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang menawarkan pendidikan jarak jauh, memiliki keunggulan dalam memungkinkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat yang berada di berbagai daerah dan latar belakang ekonomi yang beragam. UT telah aktif memberikan berbagai jenis beasiswa kepada mahasiswa berprestasi, termasuk Beasiswa KIPK (Kredit Pendidikan Kuliah) yang diberikan kepada calon mahasiswa baru dengan prestasi akademik tinggi namun terkendala secara ekonomi.
Rahmat menekankan bahwa biaya pendidikan di UT sangat terjangkau, dengan perkiraan biaya pendidikan hanya sekitar 12 juta setengah rupiah untuk satu mahasiswa menjadi sarjana dari perguruan tinggi negeri. Hal ini sangat murah jika dibandingkan dengan biaya pendidikan di perguruan tinggi konvensional yang berbasis tatap muka.
Wakil Rektor IV ini berharap agar pemerintah mendengarkan pesan ini dan memilih UT sebagai mitra strategis dalam upaya meningkatkan angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, UT yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan akses pendidikan tinggi yang lebih luas dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. UT berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. (Poy)