Minggu, 2 April 23

Usai Makan Durian, Romanovs Kena Jambret

Usai Makan Durian, Romanovs Kena Jambret
* Romanovs jadi korban penjambretan di Palembang. (goal.com)

Palembang – Nasib nahas dialami kiper Pelita Bandung Raya (PBR) Deniss Romanovs, jelang melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu (4/4). Menyusul, penjaga gawang asal Latvia itu menjadi korban penjambretan usai menikmati buah durian di pasar Kuto Palembang, Kamis (2/3) malam.

Pada insiden itu, Romanovs kehilangan telepon genggamnya yang harganya ditaksir sekitar Rp5 juta. “Ya kejadiannya dekat jual durian. Tahu-tahu ada orang tidak ada aturan  langsung ambil handphone dari tangan saya, dan dia langsung pergi. Tapi apa yang bisa saya lakukan,” kata Romanovs.

Ini pengalaman pertama Romanovs bersama PBR saat melawat ke Palembang. Namun ia tidak merasa trauma atas kejadian itu dan menjadi lebih waspada ke depannya.

“Saya (lama) tinggal di Indonesia, di Medan, Jakarta. Tetapi saya belum tahu di sini orangnya seperti itu. Saya (memang) tidak siap buat itu. Oke ini terjadi, Tuhan lihat semua, saya pikir nanti dia (penjambret) pasti akan dapat masalah, kalau tidak sekarang mungkin nanti,” tuturnya.

Mantan kiper Pro Duta FC itu pun berjanji akan menebus telepon genggam tersebut, jika memang ada orang yang mengembalikannya. “Saya cuma janji siapa pun orangnya,  kalau dia mau kasih kembali saya bayar Rp2 juta. Tapi kalau dia tidak mau, ya terserah, tergantung dari dia,” ucapnya.

Atas kejadian tersebut, Romanovs telah melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polresta Palembang, Jumat (3/4) siang. Seperti tertera pada laporan Polisi Nomor: LP/ B – 751 / IV / 2015 / SUMSEL/RESTA, diceritakan Romanovs, saat kejadian dirinya dan Boban Nikolic berjalan kaki hendak pulang menuju Hotel Rio (tempat PBR menginap), usai menikmati durian di Pasar Kuto Palembang sambil mengetik sms. (goal.com)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.