
Jakarta, Obsessionnews – Selain upah buruh yang mengalami penurunan seperti buruh industri sebesar 3,5% secara triwulan, program bantuan sosial demi menjaga indikator kesejahteraan juga dianggap tidak efektif.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan, kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak disertai mitigasi resiko terhadap dampaknya. Terutama, bagi masyarakat miskin.
Beberapa skema program jaminan sosial, justru mengalami penurunan seperti program beras miskin serta dana kompensasi kenaikan harga BBM. Akibatnya, daya beli masyarakat miskin ikut anjlok.
Selanjutnya, Indef menyebutkan, tingginya inflasi pada bahan makanan justru menggerus porsi pendapatan masyarakat guna memenuhi kebutuhan di luar yang pokok. Sementara dampak dari kenaikan harga bahan bakar juga menurunkan penjualan hampir di seluruh produk industri dan barang sekunder seperti tekstil, semen, elektronik dan kendaraan bermotor.
Akibat dari hal tadi, konsumsi rumah tangga terus mengalami penurunan pada triwulan I 2015 sebesar 5,1 persen. Sedangkan pada triwulan II 2015 turun lagi menjadi 4,9%. (Mahbub Junaidi)