Selasa, 28 November 23

Cina Larang Buku Barat Masuk Kampus

Cina Larang Buku Barat Masuk Kampus

Beijing, Obsessionnews – Menteri Pendidikan Cina Yuan Guiren melarang universitas mempromosikan buku “nilai-nilai Barat”, kata kantor berita pemerintah Cina, ini bentuk pengetatan ideologis di bawah Presiden Cina Xi Jinping.

“Jangan biarkan buku mempromosikan nilai-nilai Barat muncul di kelas kami, “kata Yuan Guiren, menurut laporan Kamis, (29/1) kantor berita resmi China Xinhua.

“Keterangan yang memfitnah kepemimpinan Partai Komunis “China” dan “menodakan sosialis” tidak harus muncul dalam ruang kelas kuliah, tambahnya.

Universitas China dijalankan oleh Partai Komunis yang berkuasa, sangat erat mengontrol diskusi sejarah, agar terhindar dari ancaman kekuasaan.

China telah memperketat kontrol akademisi sejak Xi dianggap menjabat pimpinan partai pada tahun 2012, dengan beberapa profesor vokal telah dipecat/dipenjara.

Xia Yeliang, seorang profesor ekonomi di Universitas Peking, dipecat dari jabatannya pada tahun 2013, setelah masa jabatan 13 tahun dalam keputusan yang dikaitkan dengan panggilan persisten perubahan politik di Cina.

Xia adalah salah satu penandatangan asli permohonan reformasi Piagam 08, penulis utama Liu Xiaobo tetap di penjara, bahkan setelah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian (Nobel Peace Prize).

Setelah universitas dikaitkan dengan pemecatan pengajar miskin, akhirnya Xia pindah ke AS tahun lalu.

Pernyataan Yuan itu tak lama setelah Xi menyerukan pemerintah untuk meningkatkan kepemimpinan partai dari universitas, dan untuk “memperkuat dan meningkatkan kualitas kerja ideologi”.

Para Guru intinya harus “bersikap tegas ” dalam politik, hukum dan moral, “tambah Yuan.

Sebuah provinsi Cina bulan lalu mengumumkan rencana untuk memasang kamera CCTV di dalam ruang kelas di universitas, ini memicu protes dari pengacara karena  akan mengekang kebebasan akademik.

Pihak berwenang pernah menaruh peralatan video dan dipasang di ruang kelas akademisi secara terang-terangan, akhirnya Uighur profesor ekonomi Ilham Tohty dijatuhi hukuman penjara seumur hidup untuk separatisme di September.

Bukti dari kamera di kelas digunakan untuk menghukum cendekiawan, ini kasus  dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia.

Cina sangat memperluas sistem pendidikan tinggi sebagai ekonomi berkembang, dengan jumlah universitas dan perguruan tinggi lebih dari dua kali lipat dalam dekade terakhir.

Tapi banyak anak-anak elit politik dan bisnis di negara itu lebih memilih untuk belajar di lembaga-lembaga di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk putri Xi, yang dilaporkan telah menghadiri Universitas Harvard sejak 2010. (Popi Rahim)

Related posts