Jumat, 26 April 24

Uni Emirat Arab Terima Drone Mutakhir AS

Uni Emirat Arab Terima Drone Mutakhir AS

Riyadh – Uni Emirat Arab telah menerima drone pengintai dari Amerika Serikat (AS). Demikian dilansir ParsToday, Minggu (19/2/2017).

Fars News melaporkan, Uni Emirat Arab telah menerima pesanan drone dari Amerika Serikat senilai 197 juta dolar beserta perlengkapan komando kontrolnya di darat.

Laporan ini menyebutkan, drone PredatorX dilengkapi dengan radar khusus untuk operasi pengintaian jarak jauh dan identifikasi target serta operasi penyelamatan.

Drone tersebut juga dilengkapi dengan sistem identifikasi AIS (Automatic Identification System) untuk mengontrol kapal-kapal laut dan mampu terbang selama 35 jam di ketinggian 25 ribu kaki.

Uni Emirat Arab adalah negara pertama yang memesan jenis drone otomatis yang tidak memerlukan interaksi dengan operator di darat ini.

Berdasrakan data dari lembaga internasional SIPRI, pada akhir Februari 2016, impor senjata Uni Emirat Arab sejak 2011 hingga 2015 dibandingkan pada tahun 2006 hingga 2010, mengalami peningkatan sebesar 35 persen.

Total belanja persenjataan Uni Emirat Arab telah melampaui 6,5 juta miliar dolar.

Tampaknya faktor peningkatan impor senjata tersebut adalah keterlibatan Uni Emirat Arab dalam agresi Arab Saudi ke Yaman, mengingat negara-negara yang terlibat dalam agresi ke Yaman juga mencatat peningkatan belanja persenjataan mereka.

Peran Uni Ermirat Arab dalam kampanye ofensif Saudi-AS ke Yaman sangat krusial, oleh karena itu Abu Dhabi juga mencatat kerugian materi dan nyawa besar.

Sebelumnya, Televisi Alalam mengkonfirmasikan jatuhnya pangkalan militer Al-Assyah milik militer Saudi ke tangan militer dan pasukan rewlawan Yaman.

Pasca serangan pasukan Yaman pada Jumat malam (17/02/2017) ke pangkalan militer Al-Assyah di Najran, selatan Arab Saudi, pasukan militer Arab Saudi segera meninggalkan pangkalan tersebut.

Sebuah tank militer Saudi yang dikirim untuk merebut kembali pangkalan Al-Assyah itu berhasil dihancurkan pasukan Yaman dengan menggunakan sebuah roket pandu.

Pada saat yang sama, berbagai sumber berita mengkonfirmasikan penembakan roket ke sebuah fasilitas milik perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco.

Militer dan pasukan relawan rakyat Yaman juga menembakkan roket ke lokasi konsentrasi antek-antek Arab Saudi di provinsi Hajjah, Yaman.

Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara ke Yaman sejak Maret 2015. Agresi militer Arab Saudi itu telah merenggut nyawa ribuan dan menelantarkan sekitar tiga juta warga Yaman. Selain itu, kampanye udara Saudi juga merusak berbagai infrastruktur Yaman termasuk rumah sakit dan sekolah. (*/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.