Jumat, 19 April 24

UN SMP, Jangan Paksa Anak Harus Masuk Sekolah Negeri

UN SMP, Jangan Paksa Anak Harus Masuk Sekolah Negeri

Bandung, Obsessionnews – Ujian Nasional (UN) SMP yang digelar Senin (4/5/2015) besok, tidak terlalu menegangkan bagi siswa. Penilaian tersebut disampaikan Sekretaris Orangtua Murid Peduli Pendidikan Kota Bandung Jumono, Minggu (3/5).

Jumono menilai meskipun tidak menegangkan dan tidak menentukan kelulusan namun targetnya terhadap nilai cukup tinggi menjadi terutama bagi orangtua siswa. Orang tua menurut Jumono yang kegiliran tegang saat ini, karena banyak dari orangtua yang menginginkan anak-anak mereka masuk ke sekolah negeri.

“Pola pikirnya saat ini harus dirubah, sekolah tidak harus ke negeri, tapi swasta pun  banyak yang lebih baik, jangan paksa anak masuk sekolah negeri,” paparnya.

 

Pemerintah berkewajiban membina sekolah swasta, terutama agar anak-anak yang miskin dapat terakomodir untuk mengenyam pendidikan. 

UN-SMP

Jumono juga mengharapkan agar UN ini tidak mengundang upaya berbagai pihak untuk berlaku curang, yaitu dengan berlatih jujur dalam proses UN, baik jujur dikalangan Pemerintah, swasta, orangtua dan murid. “Orangtua jangan sampai mempersilahkan anak-anaknya mencari bocoran jawaban UN”, ucapnya.

Para orangtua juga diharapkan tidak banyak menuntut anaknya untuk masuk sekolah negeri dengan cara mencontek atau mencari bocoran soal. Materi soal UN yang kebanyakan bersifat pilihan ganda juga diharapkan tidak spekulasi dalam mengambil jawaban, sehingga kewajiban orangtua mengarahkan anak-anaknya untuk banyak belajar harus menjadi budaya.

un - guru

 

Orangtua juga diharapkan mampu menerapkan keteguhan bagi anaknya agar tidak tergoda, apabila ada bocoran nilai jawaban dari teman-temannya. Jumono menandaskan pemerintah berkewajiban melakukan pengawasan atas soal UN, mulai dari percetakan sampai pada pengiriman atau distribusi soal.

“Kalau pemerintah menyebutkan UN sebagai pemetaan, maka seharusnya tidak dilakukan di seluruh sekolah di Indonesia,” tandanya.

unsmp

 

Sekolah yang dituju menurut Jumono juga diharapkan melakukan tes tersendiri untuk meloloskan anak didik ke sekolah tersebut, sehingga tidak mengandalkan hasil UN,” paparnya.

Dengan ada tes akademisi tersendiri, maka akan menjadikan sekolah tersebut berkualitas dan menghindari adanya siswa yang lolos dengan hasil nyontek atau mendapatkan kunci jawaban. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.