Jumat, 26 April 24

UKM Diminta Aktif Promosikan Prodaknya Lewat Media Sosial

UKM Diminta Aktif Promosikan Prodaknya Lewat Media Sosial

Jakarta – Adanya kekhawatiran bahwa hiruk pikuk politik dalam negeri akan mengganggu persiapan Indonesia menghadapi pasar bebas ASEAN adalah wajar,apalagi jika menjadi pusat pemberitaan sehingga mengalihkan fokus pemerintahan baru. Namun hal ini perlahan berkurang seiiring perkembangan terbaru yakni pertemuan hangat Prabowo dan Jokowi

Optimisme itu mengemuka dalam Seminar Nasional “Agro Industri & UKM Sebagai Pertahanan Diri Menghadapi AEC 2015” yang diadakan Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri, Fak Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) di Aula Andi Hakim Nasution, IPB pada Minggu siang 19 Oktober 2014, dihadiri 203 peserta.

Dalam materinya, Hariqo Wibawa Satria dari Komunitas Peduli ASEAN (@ASEANcom2015) mengatakan isu Pasar Bebas ASEAN justru mulai makin dikenal saat  isi ini diangkat dalam debat calon Presiden 2014, sedang pada debat capres 2009 tidak disinggung.

“Prabowo dan Jokowi sempat membelah kita, kini NKRI menyatukannya kembali, bersatu kita kuat dan hebat”, ungkap pria yang fokus pada kajian sosial media dan diplomasi di lembaga Magnitude ini.

Hariqo juga menjelaskan bahwa kita harus melakukan total diplomasi, artinya setiap orang dengan akun sosmednya mempromokan produk-produk UKM, sebab hari ini semua orang sudah jadi kantor berita, para Duta Besar juga harus aktif mengabarkan peluang pasar diluar negeri.

Mengenai banyak tidak dikenalnya produk UKM, Hariqo mengingatkan sudah ada Permendag No 70 tahun 2013, yang dalam pasal 22 mengatakan Pusat perbelanjaan dan toko modern wajib menyediakan barang dagangan produksi dalam negeri paling sedikit 80 persen dari jumlah dan jenis barang yang diperdagangkan.

Namun sayang baru saja Permendag ini direvisi oleh Permendag 56/M-DAG/2014 “Kalau kata Pak M. Lutfi, revisi ini tidak mengurangi kewajiban yang 80 persen, dan peraturan ini untuk mendahulukan produksi dalam negeri, semoga itu benar”, jelas Hariqo

Pembicara lain, Dr. Ir. H. Meika Syahbana Rusli (Dosen TIN IPB dan Dirut PT BLST) mengatakan dalam menyambut MEA 2015 kita harus merebut pasar-pasar strategis di Indonesia dan pasar otensial di luar negeri harus kita kuasai. Meika juga menyebut lima bisnis yang paling potensial diantaranya Pangan, energi, kesehatan, pendidikan, hiburan. “namun semua itu tidak bisa dilakukan jika mahasiswa dan pemuda tidak punya kompetensi” tegasnya

Sementara itu Maulana Rausyan Fikri sebagai ketua panitia mengaku puas karena target peserta tercapai dan mereka juga terlihat antusias “ini kerja keras semua panitia, dan ini bukan yang terakhir, IPB akan terus bergerak,”, ungkapnya.

Related posts