Setelah melakukan uji coba rudal yang diduga melempem alias gagal total karena meledak di udara sesaat usai peluncuran, Korea Utara (Korut) bungkam alias membisu.
Media pemerintah Korut, Rodong Sinmun, dan kantor berita KCNA biasanya memuat laporan soal uji coba rudal Pyongyang yang kadang disertai foto. Namun, media-media itu tak memberitakan apa pun yang berkaitan dengan peluncuran rudal.
“Korea Utara terus-menerus mempromosikan mitos ini bahwa pemerintah melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka tak ingin menyoroti kegalan apa pun,” jelas peneliti senior di Institut Sejong, Cheong Seong-chang kepada AFP, Kamis (17/3/2022).
Berita kegagalan itu tak mau merusak serangkaian acara untuk menandai peringatan 110 tahun pendiri Korut, Kim Il-sung, pada April mendatang. Dalam acara itu, biasanya Pyongyang kerap merayakan dengan parade atau peluncuran militer.
“Negara ini ingin mempertahankan suasana perayaan hingga 15 April, peringatan 110 tahun ulang tahun pendiri negara itu, Kim Il-sung dan mereka yang memimpin tak ingin warga biasa terpengaruh berita (kegagalan) semacam itu,” kata Cheong.
Aktivis hak asasi manusia mengatakan keheningan atas kegagalan uji coba rudal menunjukan betapa ketatnya kehidupan yang dikendalikan Korut.
“Jika itu London, Istanbul, atau Seoul, bayangkan berita kami diisi dengan video, gambar, dan saksi mata,” kata Sokeel Park dari Liberty, lembaga HAM, di Korut di Twitter.
“Tapi itu Pyongyang, jadi tidak ada satu pun gambar atau video publik. Pemadaman visual lengkap untuk ledakan besar di langit di atas ibu kota Asia pada 2022,” gumamnya pula.
Amerika Serikat dan Korea Selatan mengatakan Korut tengah bersiap menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dengan jarak penuh untuk pertama kalinya sejak 2017. Uji coba itu kemungkinan menyamar sebagai peluncuran luar angkasa.
Pyongyang melakukan uji coba rudal pada Rabu (16/3) pagi waktu setempat. Mereka meluncurkan misil dari daerah Sunan di ibu kota.
Proyektil itu meledak beberapa saat usai peluncuran. Pengamat yang berbasis di Seoul mengatakan, puing-puing dari senjata itu jatuh di dekat Pyongyang seperti bola asap berwarna merah dan zig zag melintasi langit.
Korut telah melakukan uji coba serangkaian persenjataan terlarang pada 2022, termasuk peluncuran tujuh rudal dan dua peluncuran yang diklaim sebagai “satelit pengintai”.
Sepanjang 2021 di tengah krisis pangan yang melanda, Korut juga mengaku berhasil menguji jenis rudal balistik yang meluncur dari kapal selam, rudal jarak jauh, dan hulu ledak hipersonik.
Korut memang bersumpah akan terus memperkuat pertahanan negaranya. Hal tersebut diutarakan pemimpin negara itu, Kim Jong-un saat pertemuan partai pada akhir Desember lalu. (CNNIndonesia/Red)
