
Jakarta – Rangkaian pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2014 belum lama dengan ditetapkannya pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara nasional pada Selasa (22/7/2014).
Ucapan selamat pun kemudian datang dari para pemimpin dunia kepada Jokowi, atas keberhasilnya memenangkan Pemilu Presiden dan bakal menjadi orang nomor satu di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lantas apa maksud dari ucapan selamat kepada Jokowi?
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ari Dwipayana menilai, ucapan selamat itu adalah suatu hal yang wajar dan merupakan bentuk pengakuan dunia internasional terhadap proses demokrasi yang tengah berkembang di Indonesia. ”Kalau dunia internasional tidak memberi selamat, berarti mereka bisa saja tidak mengakui,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (23/7/2014).
Menurut Ari, selain bentuk pengakuan, ucapan selamat itu juga merupakan salah satu cara asing untuk bisa membuka dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah Indonesia melalui kerja sama di bidang ekonomi dan juga pendidikan.
Hal ini menjadi kesempatan besar bagi Jokowi untuk memainkan perannya di internasional sebagai pemimpin negara mewakili rakyat Indonesia. Ia harus berani menjabarkan visi-misinya terkait politik internasional dan kebijakannya. Jangan sampai Ari mengatakan, Indonesia justru kembali menjadi lahan subur dari kepentingan ekonomi asing.
”Ucapan selamat itu karena mereka punya kepentingan, baik di dunia ekonomi, pendidikan, dan juga sosial budaya,” katanya.
Misalnya saja ucapan langsung datang dari Perdana Menteri Singapure Lee Hsien, Perdana Menteri Malaysia Nazib Rajak, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, dan juga Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Kebanyakan mereka adalah negara-negara yang sudah lama menjalin hubungan dengan Indonesia dalam kepentingan ekonomi. Karena, banyak perusahaan-perusahan besar dari negara tersebut berada di Indonesia.
Nampaknya, kehadiran Jokowi disebut akan membawa aura Positif bagi para investor asing. Pasalnya, setelah resmi ditetapkan oleh KPU sebagai presiden terpilih, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Riset Mandiri Sekuritas menilai, dengan terpilihnya Jokowi, akan membawa angin segar bagi para investor asing guna menanamkan modalnya di Indonesia.
“Dana asing juga diperkirakan semakin deras masuk ke pasar modal Indonesia seiring kondusifnya kondisi keamanan pasca ditetapkannya Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019,” kata Mandiri Sekuritas melalui risetnya.
Berbeda dengan Jokowi, pada saat capres Prabowo Subianto menyatakan mundur dari proses pelaksanaan Pilpres, IHSG dikabarkan turun dan sempat melemah. Namun kemudian kembali normar saat KPU menetapkan Jokowi sebagai presiden terpilih. (Abn)