Tuntutan Ganti Kerusakan Terumbu Karang Terlalu Kecil

Purwokerto, Obsessionews.com – Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), persatuan para Dekan/Wakil Dekan bidang Akademik/Ketua Program Studi/Sekretaris Jurusan, dan para pakar di bidang Biologi dan Pendidikan Biologi se Indonesia, secara resmi menyatakan bahwa ganti rugi yang diajukan kepada Noble Caledonian, operator kapal pesiar Caledonian Sky yang menyebabkan kerusakan terumbu karang di perairan sekitar Pulau Kri, Kepulauan Raja Ampat, sangat tidak memadai.

“KOBI menilai, kompensasi ganti rugi yang direkomendasikan untuk diajukan kepada Noble Caledonia (operator Caledonian Sky, Swedia) sebesar US$1,28-1,92 juta merupakan jumlah yang jauh dari cukup untuk mengganti kerusakan ekosistem terumbu karang tersebut,” tegas pernyataan sikap resmi KOBI hasil Rakornas yang dibacakan oleh Ketua KOBI, Dr Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc, Selasa (21/3/2017).

KOBI mendesak Pemerintah RI untuk segera menangani kejadian ini dengan serius dan menetapkan kejadian tersebut sebagai salah satu tragedi ekologi maritim nasional. KOBI merekomendasikan dan mendesak Pemerintah RI cq Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk secara aktif mengawasi dan melakukan hal-hal berikut:

1. Membentuk tim adhoc yang beranggotakan ahli-ahli di bidang konservasi sumber daya alam hayati dari seluruh Indonesia, mempermudah dan memfasilitasi upaya restorasi sebagaimana amanat PP No. 28 tahun 2011 tentang Pengelolaan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

2. KOBI memandang kejadian ini tidak hanya terkait dengan kedaulatan kemaritiman dan konservasi sumber daya hayati bangsa Indonesia, namun berharap kejadian ini dapat dijadikan pelajaran pahit yang tidak ternilai harganya bagi bangsa Indonesia, sehingga kejadian ini tidak diulangi di kemudian hari.
KOBI menyatakan, terumbu karang merupakan mahluk hidup yang perkembang-biakannya sangat lambat, dan tingkat maupun luasan kerusakan sebesar 13.533 m2 yang disebabkan oleh kecerobohan kapal Caledonian Sky telah menghancurkan terumbu karang di wilayah yang sangat dilindungi menurut Hukum Nasional dan Internasional, yaitu Kepulauan Raja Ampat, Papua.

Ditegaskan, Kepulauan Raja Ampat merupakan habitat dari 537 jenis karang, yang menyumbang 75% jenis terumbu karang di dunia, yang memiliki peran penting ekologis bagi habitat perairan, serta manfaatnya bagi manusia.

Daftar Peserta Rakornas KOBI
Purwokerto, 20-21 Maret 2017

Taskforce

1. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada)
2. Dr. Bambang Irawan, M.Sc. (FakultasSains dan Teknologi, Universitas Airlangga)
3. Dhira Satwika, M.Sc. (Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana)
4. Erny Qurotul Ainy, M.Si. (Biologi, UIN Sunan Kalijaga)
5. Dr. Pieter Kakisina, S.Pd., M.Si. (Biologi, FMIPA, Universitas Pattimura)
6. Mashuri Masri, S.Si., M.Kes. (Biologi, UIN Alauddin)
7. Choirul Muslim, M.S. (Biologi, Universitas Bengkulu)
8. Iman Rusmana, M.Si. (Biologi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor)
9. Islamul Hadi, M.Si. (Biologi, FMIPA, Universitas Mataram)
10. Yulia Sistina, M.Sc. (Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman)
11. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho (Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada)
12. Hadi Suwono, M.Si. (Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang)
13. Lisna Hidayati, M.Biotech. (Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada)

Observer