Kuala Lumpur – Kondisi kompetisi di Malaysia ternyata tak selalu berjalan positif. Bahkan, sama seperti di Indonesia, klub-klub di Malaysia juga ada yang menunggak gaji para pemainnya pada musim 2015. Adanya tunggakan gaji itu diungkapkan Persatuan Pemain Bolasepak Profesional Malaysia (PFAM). Jumlah tunggakannya pun sangat besar.
PFAM mengungkapkan ada lebih dari lima klub masih memiliki tunggakan gaji terhadap pemain mereka pada musim 2015.
“Sejak pertengahan 2015 hingga sekarang, sebanyak RM4,47 juta (sekitar Rp14 miliar) bayaran gaji yang masih belum dijelaskan lebih dari lima tim dalam Liga Malaysia,” beber Izham Ismail, chief executive officer PFAM seperti dikutip Harian Metro.
Izham menuturkan masalah tunggakan ini terjadi pada pemain lokal dan asing. “Jadi situasi ini sangat menyedihkan ketika kita sedang sibuk dalam penswastaan liga yang diawali tahun ini,” keluhnya.
Namun, Izham enggan membeberkan klub mana saja yang masih menunggak gaji para pemainnya. “Saya tidak bisa membeberkan nama klub yang bersangkutan. Hanya bisa dikatakan dua dari Liga Super, dua Liga Perdana dan satu atau lebih dua Liga FAM,” jelasnya.
Dia menambahkan, masalah tunggakan gaji ini sebenarnya bukan hal baru di Liga Malaysia. Namun dia merasa semakin sulit mencegahnya karena tidak ada tindakan tegas yang diambil terhadap klub-klub tersebut.
Izham mengungkapkan sudah membuat laporan kepada Federasi Sepakbola Malaysia (FAM), serta berbicara dengan klub-klub yang menunggak gaji tersebut. Namun hingga kini masalah itu belum juga terselesaikan.
“Kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kasus ini mau dibawa ke FIFA, itu perlu melalui FAM,” pungkasnya.
Tentunya kasus ini menjadi peringatan tersendiri bagi para pemain Indonesia yang berniat berkiprah di Negeri Jiran, agar lebih berhati-hati dalam memilih klub. Kompetisi Malaysia menjadi salah satu sasaran para pemain Indonesia untuk melanjutkan karier saat kompetisi di Indonesia masih belum jelas. (goal.com)
