Jumat, 19 April 24

Tujuh Aawak Kapal Indonesia Disandera Anggota Abu Sayyaf

Tujuh Aawak Kapal Indonesia Disandera Anggota Abu Sayyaf
* Tujuh awak kapal Indonesia ditahan kelompok yang diduga anggota Abu Sayyaf, sedang enam awak lainnya dipulangkan ke Indonesia. (BBC)

Jakarta – Tujuh awal kapal (ABK) TB Charles asal Indonesia ‘disandera’ oleh kelompok Abu Sayyaf. Salah seorang di antara ABK yang “diculik” tersebut Ismail, yang kemarin menghubungi istrinya, Dian Megawati.

Dari komunikasi ini diketahui Ismail dan enam awak lainnya ditangkap kelompok anggota Abu Sayyaf. Mega menjelaskan, pertama kali ditelepon oleh suaminya yang meminta agar ia menghubungi perusahaan tempatnya bernaung, wartawan, dan pemerintah mengenai penyanderaan tujuh awak kapal.

Mega kemudian diberikan nomor telepon penyandera yang harus dihubungi, namun ketika dihubungi, nomor yang diberi tidak dapat tersambung.

Penyandera dilaporkan meminta tebusan sebesar 20 juta ringgit atau sekitar Rp60 miliar, jika tidak maka penyandera akan memenggal kepala para awak kapal.

Taufik Qurahman, juru bicara PT Rusianto Bersaudara, pemilik kapal TB Charles, membenarkan tujuh ABK mereka yang hilang.

“Sudah kami koordinasikan dengan jajaran TNI dan Polri dan aparat-aparat terkait termasuk wali kota Samarinda,” kata Taufik seperti dilansir BBC, Jumat (24/6) pagi..

Sebelumnya, sempat ada pemberitaan panglima TNI yang mengatakan berita penyanderaan tidak benar.

Alasannya, menurut Taufik, pada saat informasi masuk, posisi kapal sedang bergerak dengan kecepatan yang dianggap wajar. Sedang, jika dirompak, maka mereka berasumsi kapal akan berhenti.

Meski cemas, pihak keluarga awak kapal yang ditahan sudah menyerahkan masalah ini ke pihak pemerintah dan perusahaan.

Menurut KompasTV, ketujuh awak kapal yang ditahan adalah Ferry Arifin (nahkoda), Mabrur Dahri, Suryono, Ismail, Moh. Nasir, Moh. Sofyan, dan Robin Peter.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pihaknya belum bisa memberikan banyak penjelasan.

“Yang pasti kami sudah membuka komunikasi dengan pihak perusahaan dan pihak Filipina … dari Filipina belum mendapatkan verifikasi apa pun,” kata Arrmanatha.

Sebelumnya, 14 pelaut Indonesia lainnya pernah disandera kelompok radikal Abu Sayyaf asal Filipina, dan sudah dibebaskan. (BBC)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.