
Jakarta, Obsessionnews – Sebenarnya, sudah lama ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Kini, pemerintahan Jokowi-JK punya tugas berat. Namun, pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya indikator dalam menentukan kesejahteraan.
Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami penurunan, menurut Sugiyono peneliti INDEF dalam keterangan persnya, lantaran pemerintah mere-alokasikan APBN-P dari subsidi bahan bakar minyak, penyertaan modal negara dan belanja Kementerian kepada infrastruktur.
“Ternyata memang non stationer dan mengarah ke arah tertentu. Sehingga ini masalah yang tidak bisa diabaikan,” kata Sugiono.
Sugiono juga mendesak agar pertumbuhan ekonomi didorong naik agar tidak terus anjlok hingga ke angka negatif. Sebab bukan apa-apa, kalau penurunan terus terjadi dan menjadi minus, bukan tidak mungkin krisis tahun 1997 kembali terulang.
“Kalau pertumbuhan terus turun maka jadi tidak berkualitas karena jumlah pengangguran bertambah dan kemiskinan tidak bisa diatasi,” jelasnya kepada wartawan dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (8/5). (MBJ)