Saya tidak sependapat dengan Tuan Guru Bajang (TGB) soal pemakaian ayat Al Quran dalam berpolitik. Bagaimana mungkin orang beragama meninggalkan ajaran agamanya dalam keadaan tertentu, sedangkan semua keadaan diatur dalam agama. Ini seolah memerintahkan tinggalkan agama Anda ketika Anda berpolitik.
Kalau yang dimaksud TGB ayat-ayat perang sementara Indonesia tidak dalam situasi perang, pihak mana dan perang apa yang dimaksud? Bukankah politik itu peperangan? Politik itu soal kekuasaan. Setidaknya, ada perang pemikiran. Dan agama menyediakan ajaran tentang itu.
Anak kecil pun tahu Indonesia tidak sedang berperang dalam artian mengangkat senjata, apalagi ulama dan politikus di luar lingkaran istana.
Ini seolah menyatakan banyak orang yang tidak mengerti betul tentang agama. Terutama muslim. Coba sebutkan, oposisi mana yang ingin negara ini jadi negara perang bersenjata? Setahu saya, semua menggelorakan semangat pancasila. Ulama mana yang mendorong pertempuran bersenjata? Setahu saya, semua menyuarakan semangat perdamaian.
Tuan guru, saya yakin Anda keliru.
Jakarta, 7 Juli 2018
Yudha Peta Ogara, wartawan.
Terima kasih sudah memuat tulisan saya. Hehe