Selasa, 30 Mei 23

Trump Rilis Video Kecurangan Pilpres AS

Trump Rilis Video Kecurangan Pilpres AS
* Donald Trump. (Foto: ParsToday)

Video yang disiapkan tim sukses Donald Trump dan diunggah di akun presiden Amerika Serikat (AS) disebutkan, lebih dari 74 juta warga AS memilih calon presiden petahana tersebut dalam pemilu presiden (pilpres) AS.

Sementara itu, Twitter seraya memberi tanda peringatan di bawah video ini menyatakan, klaim tersebut terkait kecurangan di pilpres  masih diperdebatkan.

Presiden AS pada Rabu dalam sebuah cuitannya kembali menulis adanya kecurangan luas di pemilu dan menulis bahwa bagaimana mungkin ia mendapat 12 juta suara lebih dari pemilu presiden sebelumnya, namun ia tidak menang.

Electoral College terdiri dari anggota DPR dan Senat Amerika hari Senin lalu mengumumkan Joe Biden, kandidat dari kubu Demokrat sebagai pemenang pemilu presiden 3 November.

Di sisi lain, Donald Trump sampai saat ini menolak kekalahannya di pemilu dan aktif menyebarkan klaim adanya kecurangan di pilpres AS.

Kontroversi Media AS
Media arus utama (Mainstream media, MSM) adalah sebuah istilah dan singkatan yang dipakai untuk secara kolektif merujuk kepada sejumlah besar media berita massa yang mempengaruhi sejumlah besar orang, dan merefleksikan serta membentuk keadaan pemikiran yang ada

Media arus utama sangat berperan dalam mempengaruhi opini publik dan perkembangan yang terjadi di sebuah negara. Media arus utama diklaim telah dipengaruhi oleh kelompok atau perusahan kepentingan khusus.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam beberapa tahun terakhir mengkritik media-media AS karena beberapa alasan, termasuk karena menggunakan sumber-sumber tanpa nama dalam pemberitaan mengenai dirinya. Kritikan ini pernah dilontarkan Trump pada Februari 2017.

Trump menyatakan dirinya tidak menentang menentang semua media, namun hanya “pers atau media berita palsu.” Hubungan Trump dengan kebanyakan media di AS sudah tidak baik sejak awal pelantikannya sebagai presiden.

Pada hari pertama menjabat Presiden AS, Trump menyatakan ‘berperang’ dengan media dan menuding jurnalis menaksir terlalu rendah jumlah orang yang hadir dalam pelantikannya. Gedung Putih pun memperkuat pernyataan Trump dengan menuding media sengaja memanipulasi foto suasana di National Mall, Washington DC, untuk menunjukkan jumlah massa jauh lebih sedikit dari yang sesungguhnya.

Pasca pemilu presiden pada November 2020 dan kemenangan rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden, Trump juga mengkritik media-media arus utama di AS. Dia menyebut jajak pendapat media sebagai campur tangan pemilu. Menurutnya, jajak pendapat adalah palsu dan dirancang untuk membuat pemilih tetap di rumah dan menciptakan ilusi. (ParsToday/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.