Jumat, 26 April 24

Tommy Soeharto Bisa Jadi Penyelamat Golkar

Tommy Soeharto Bisa Jadi Penyelamat Golkar

Jakarta, Obsessionnews – Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Ode Ida, menanggapi berita yang beredar mengenai Tommy Soeharto menegur keras Yoris Raweyai (kubu Aguing) yang memimpin massa merebut paksa ruang Fraksi Golkar DPR. Menurut mantan aktivis ini, ancaman Tommy terhadap Yoryys tersebut perlu ditanggapi secara bijak.

“Jika benar berita yang beredar bahwa Tommy Soeharto (TS) menegur keras Yoris Raweyai (YoRa) terkait dengan kisruh perebutan Fraksi Partai Golkar di DPR, maka agaknya harus jadi catatan tersendiri yang harus dilihat secara bijak dan mendalam,” ungkapnya kepada Obsessionnews, Kamis (2/4/2015).

Menurut La Ode, peringatan TS merupakan ajakan bagi para fungsionaris Golkar untuk menunjukkan peradaban politik dengan derajat yang tinggi dan santun, sekaligus meniadakan aksi premanisme dalam politik. “Karena ketika satu melakukan premanisme politik maka boleh jadi menciptakan luka berkepanjangan yang tak sehat,” jelasnya.

La ode menilai bahwa posisi TS merupakan pewaris jasa ayahnya, Soeharto, yang berjasa besar dan mendirikan dan membina Golkar sebagai instrumen politik yang besar dan tetap berpengaruh kuat dalam jalannya politik dan pemerintahan di negeri ini hingga saat ini dan masa datang.

“TS tentu saja masih sangat merasa memiliki parpol yang dibesarkan oleh almarhum ayahnya itu, sehingga tak rela bila dirusak citranya oleh mereka-mereka yang hanya memanfaatkan Partai Golkar sekarang ini, apalagi dengan cara-cara gunakan premanisme,” duganya.

Pada tingkat tertentu, lanjutnya, peringatan TS perlu juga dipahami bahwa jika figur-figur di Golkar sekarang ini tak mampu menjadi integrator (pemersatu) bagi parpol besar itu, maka barangkali akan penting untuk pertimbangkan agar TS bisa hadir untuk jadi penyelamat Golkar ke depan.

“Saya kira tidak akan ada kader-kader Golkar yang akan keberatan jika TS tampil jadi penyelamat Golkar di tengah krisis kepemimpinan dalam Golkar sekarang ini,” tandasnya.

Ia pun mengimbau YoRa dan para politisi di bangsa ini harusnya kembali menyadari bahwa masyarakat perlu diberi contoh teladan oleh para politisi dengan cara-cara yang lebih santun dan mengedepankan dialog serta proses-proses hukum dalam penyelesaian masalah.

“Apalagi sudah diatur dalam UU bahwa parpol merupakan sumber kader pemimpin di bangsa ini, sehingga aneh rasanya jika tindakan mereka tak pantas dijadikan role model bagi generasi bangsa ini,” tuturnya.

Sebelumnya, melalui akun twitternya, @HutomoMP_9, pada Selasa (31/3/2015), Tommy menulis pengambilalihan paksa tersebut sebagai tindakan yang kekanak-kanakan.

Lebih terlihat seperti penguasaan paksa dalam permainan perang perangan sekumpulan anak2 sekolah dasar,” tulisnya di akun tersebut.

Bahkan, Tommy mengecam sikap Yorrys, pelaku penyerangan dari kubu Agung Laksono, yang dia sebut sebagai sikap seorang pecundang. “Saya mengecam keras perilaku Yorrys, selama ini anda saya anggap teman tapi ternyata lebih pantas dianggap pecundang,” geram Tommy.

Oleh karena itu, Tommy lantas memperingatkan kepada Yorrys, bahwa dirinya sanggup bermain keras, jika Partai Golkar terus diganggu. “Kalau mau main keras saya juga punya sisi keras, sebaiknya jangan main-main dalam masalah ini!” seru Tommy dengan nada ancaman.

Partai Golkar jangan sampai anda jadikan Arena Perang jika anda sendiri tidak ingin diperangi,” tutur adik kandung Titiek Soeharto ini.

Saya berbicara seperti ini bukan karena membela saudara, tapi tindakan Anda (Yorrys- red) sepertinya ingin memancing seberapa besar kesabaran saya,” hardik Tommy lagi.

Lebih lanjut dalam akun twitternya tersebut, Tommy memperingatkan bahwa dirinya bisa berlaku sopan dan juga bisa bertindak sebaliknya. “Anda sopan saya segan Anda arogan saya makan! Begitu saja kok repot,” ancam Tommy keras. (Asma)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.