
Jenderal (Purn) Djoko Santoso (kiri) dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat (ist)
A.Rapiudin
Jakarta– Indonesia saat ini tengah menghadapi gelombang pasang globalisasi. Untuk menghadapinya negara ini modal yang kuat agar tidak mudah rentak apalagi hancur sebagai sebuah bangsa.
“Dibutuhkan toleransi, solidaritas dan gotong royong di antara rakyat Indonesia agar kita mampu menghadapi gelombang pasang globalisasi,” kata mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso di depan civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (4/6).
Menurut Ketua Dewan Pembina Gerakan Indonesia ASA ini, meski mayoritas Penduduk Indonesia memeluk agama Islam, namun negara ini tidak didirikan sebagai negara Islam. Tetapi, negara ini berdiri di atas tolerasi.
“Itu adalah ciri kebangsaan kita yang sesuai dengan Pancasila,” ujar Djoko.
Kendati demikian, kata Djoko, Indonesia belum mencapai cita-cita kemerdekaannya sebagai negara yang berdaulat, adil, dan makmur. Sebab itu, kemerdekaan yang sudah dicapai harus mampu mewujudkan itu semua.
“Sekarang kita harus punya target pada 2025, Indonesia akan mencapai itu semua yang telah dicita-citakan sejak lama,” pungkasnya. O