Setelah Tim HIMPUNI Jakarta sukses yang pertama menggelar Ketoprak Humor di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru Jakarta pada pukul 19.00 WIB. pada hari Minggu, 21 Agustus 2016 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru Jakarta, selanjutnya Alumni Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tergabung dalam Tim HIMPUNI (Himpunan Ikatan Alumni PTN se Indonesia) Jakarta bersama Tim HIMPUNI Surabaya menyelenggarakan pagelaran bersama seni Ketoprak Humor Campur Tokoh Adhi Budaya yang kedua dengan tema ‘Menyatukan Kembali Nusantara’. Acara tersebut digelar di Balai Pemuda (Eks Gedung Bioskop Mitra – depan Sangrandi) Jalan Yos Sudarso Surabaya pada pukul 19.30 WIB. hari Jum’at, 25 November 2016. Untuk mensukseskan pentas ketoprak humor, lebih dari 3 (tiga) kuintal kostum dan asesoris serta perias khusus didatangkan langsung dari Jakarta ke Surabaya.
“Pementasan ketoprak ini salah satu kegiatan HIMPUNI untuk melestarikan budaya Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Alumni (IKA) Universitas Brawijaya, selaku Ketua Kegiatan Seni HIMPUNI Sulasno Lasmono (Sabtu 25 November 2016) di Surabaya.
Pagelaran ketoprak humor bertajuk “Menyatukan Kembali Nusantara” ini bertepatan dengan peringatan Dies Natalis Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, sehingga dipentaskan di Surabaya, ujar Ketua Panitia Noer Sidiq dari IKA Universitas Airlangga dan Totty Moekardiono dari IKA ITS.
Sekitar lebih dari 100 tokoh alumni memainkan peran dalam pagelaran ini dan beberapa tokoh penting dilibatkan, seperti Rektor UNAIR Moh Nasih, Rektor ITS Jony Hermana, Bupati Jember Faidah, Muslich Ramelan (Ketua Asosiasi Pengelola Carbon), Kol.inf.Dr.Triyoga Budi Prasetyo,MSi. (Dosen Universitas Pertahanan, Sentul), Sirra Prayuna (Ketua Tim Kuasa Hukum Ahok), Ali Masykur Musa, Dwi Larso (Dosen SBM ITB), Haiban Hadjid (Pengusaha – Ketua Umum Keluarga Alumni Unsoed / KAUNSOED), Andre Rahadian (Sekjen ILUNI), dan pengurus HIMPUNI lainnya.
Para pemain pemain ketoprak adalah para tokoh alumni, yang saat ini berprofesi sebagai pejabat, tokoh masyarakat, pengusaha, dosen, dan lain-lain. Mereka yang dulu saat mahasiswa merupakan aktivis yang banyak berkiprah di kegiatan kampus kembali merindukan berkegiatan non formal. Semangat dan kepedulian akan budaya bangsa, inilah yang mendorong mereka berkenan tampil dan melestarikan salah satu senibudaya bangsa.
“Pentas tadi sangat menyenangkan. Saya memerankan P.Sangsunda,” ujar Alief Einstein selaku alumnus UNSOED, seusai pentas. Kemudian P.Prasundha yang diperankan oleh Letkol Laut (T) Andik Hermawan,ST. (Alumni S1 ITS dan AKABRI AL 1995). Menurut Letkol Laut (T) Andik Hermawan ST, “bersyukur bisa melestarikan budaya bangsa dan mengapresiasikan dalam ketoprak humor. Sehingga makna dan harapan untuk bersatunya bangsa dapat tersampaikan dalam kondisi yang santai melalui ketoptak ini”.
Selanjutnya Letkol Laut (T) Andik Hermawan,ST. menceritakan saat adegan tempur, dimana adegan 1–menggunakan perkelahian (kekerasan). Adegan 2–papan catur (pemikiran), lalu yang adegan ke 3–suwit/pinsut atau mengundi (perundingan). Sehingga didapatkan hasil akhir yaitu pemenang tempur.
Ketoprak humor ini disutradarai oleh Aries Mukadi, seniman Wayang Orang Bharata. Cerita ketoprak ini diambil dari nukilan kisah Majapahit pada tahun 1.400-an yang bercerita tentang usaha mempertahankan kesatuan wilayah Nusantara dari berbagai ancaman yang menyebabkan munculnya perpecahan. Seperti pengaruh hasutan dari negara asing, tekanan ekonomi, konflik politik, gangguan keamanan oleh perampok dan pemberontak, luruhnya budaya, dan semakin menipisnya rasa persatuan di antara pemimpin lokal.
“Cerita pertunjukan ini mengajarkan persatuan dengan penghargaan terhadap eksistensi tokoh lokal,” ujar Aries.
Diceritakan pula, perjuangan Naraya Airlangga pada tahun 1.000 M yang mencoba menyatukan Dwipantara yang terbagi atas kekuasaan Sriwijaya di wilayah barat dan Medang Mataram di wilayah timur. Karena sukses menyatukan kedua wilayah tersebut, Naraya Airlangga dinobatkan sebagai Raja Kahuripan dengan gelar Sri Maharaja Rakae Halu Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Ananthawikrama Tunggadewa. Tokoh ini diperankan oleh Rektor UNAIR Prof.Dr.Mohammad Nasih,SE.,Mt.,Ak.,CMA.
Tidak hanya ketoprak humor, HIMPUNI yang sekarang beranggotakan 23 organisasi alumni PTN se-Indonesia ini kerap mengadakan beragam kegiatan. Seperti bakti sosial, olah raga, diskusi pokja di bidang ketahanan energi, industri pangan, hukum, dan pendidikan.
“Menyatukan seluruh alumni Indonesia itu tidak hanya dengan ilmu pengetahuan, tapi bisa melalui budaya seperti kotoprak ini,” tambah Totty Moekardiono alumni ITS.
SINOPSIS.
Raja Majapahit Sry Rajasanagara Dyah Hayam Wuruk , mengadakan pesta perkawinan antara Dyah Kusuma Wardhani putri Raja Hayam Wuruk – dengan Wikrama Wardhana putra Bre Pajang Dyah Rajasa Iswari
(adik Raja Hayamwuruk).
Raja Hayam Wuruk merubah Mentri Saptaprabu menjadi Nawaprabu,
dan menetapkan Mentri Pancari Wilwatikta serta mengangkat Gajah Enggon sebagai Mahapatih Majapahit menggantikan Mahapatih Gajah Mada.
Disaat itu Bajak Laut Sulu matasandi Tiongkok telah menguasai Wilayah Majapahit di Sambas Kalimantan Barat , Raja Hayam Wuruk akan mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Nusantara Majapahit.
* Hayam Wuruk menceritakan tumbuhnya gagasan untuk menyatukan Dwipantara tahun 993 M- oleh Raja Medang Sry Dharmawangsa , yang berhasil menyatukan Kekuasaan Srywijaya – dengan – Medang Mataram –
Kemudian tahun 1016 M- Negara Medang hancur oleh Raja Worawari –
Tahun 1019 M- Nararya Airlangga , putra Raja Singhadwala Bali Sry Udayana Dharma Dayana Warmadewa dengan adik Raja Dharmawangsa
Sry Ratu Luhur Dyah Mahendradhata Gunapriya Dharmapadni yang menjadi Putra menantu Raja Dharmawangsa diangkat sebagai Raja untuk menyatukan kembali wilayah kekuasaan Medang yang terpecah-pecah
Kemudian tahun 1037 M-Raja Airlangga dinobatkan sebagai Raja Kahuripan
dengan abhiseka : Sry Maharaja Rakae Halu Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Ananthawikrama Tunggadewa. *
Raja Hayam Wuruk mengakiri ceritanya lalu mengirim Pasukan Majapahit untuk mengusir / menumpas Bajaklaut Sulu di Sambas.
Tahun 1377 M- Sry Warmadewa Wangsa dari Dharmasraya menjalin hubungan dengan Kaisar Tiongkok , dan Sry Warmadewa Wangsa akan dinobatkan sebagai Raja Dharmasraya oleh Kaisar Tiongkok .
Raja Hayam Wuruk marah , Dharmasraya yang Th. 1286 M – menjadi Wilayah Kekuasaan Negara Dwipantara Singosari dan Tahun 1347 M– disatukan kembali oleh Mahapatih Gajahmada dan Mahamentri Adityawarman kedalam
Negara Kesatuan Nusantara Majapahit , akan dipecah belah kembali.
Raja Hayam Wuruk membawa Pasukan Majapahit mengusir Pasukan Tiongkok di Dharmasraya – dan Dharmasraya di Persatukan Kembali dalam
Wilayah Negara Kesatuan Nusantara Majapahit.
———– T A M A T ———-
Naskah & Sutradara : Aries Mukadi.