Jakarta, Obsessionnews – TNI-Polri bekerja sama dengan satuan pengamanan lainnya menggelar Operasi Ramadhan 2016. Operasi ini melibatkan 157.115 personel dari berbagai unsur.
“Biasanya tahun sebelumnya ada operasi ketupat, tapi sekarang diubah Operasi Ramadan 2016 dari tanggal 30 Juni-15 Juli. Jadi waktunya cukup panjang,” ujar Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Badrodin menjelaskan tujuan Operasi Ramadhan ini pertama adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, kedua masalah kelancaran lalu lintas.
“Oleh karena itu, tujuan keduanya bagaimana masyarakat kita merayakan Idul Fitri dengan aman dan lancar tanpa ada gangguan,” kata Badrodin.
Satuan pengamanan akan fokus disiagakan di 2782 titik pengamanan yang menjadi sentral kegiatan masyarakat, baik di pusat perbelanjaan, pelabuhan, terminal, stasiun, termasuk bandara dan pusat rekreasi.
“Termasuk pengamanan sholat Idul Fitri dan nantinya malam takbiran, biasanya masyarakat merayakan di jalan jalan, sehingga bisa dilaksanakan dengan aman,” lanjut dia.
Menurut dia, potensi gangguan keamanan yang paling utama bisa muncul yakni dari terorisme, radikalisme, intoleransi, asalah perkelahian antar kelompok, narkoba, premanisme dan kejahatan di jalan.
“Ini sudah kami antisipasi dan cukup tinggi biasanya secara rutin tiap tahun kami laksanakan di berbagai daerah,” tambahnya. (Has)
