Jumat, 19 April 24

Tjahjo Kumolo Dapat Tugas Percepat Proses Birokrasi Reformasi

Tjahjo Kumolo Dapat Tugas Percepat Proses Birokrasi Reformasi
* Tjahjo Kumolo. (Foto: Edwin B/Obsession News)

Politisi Fenomenal

Tjahjo Kumolo merupakan salah seorang figur politisi fenomenal yang dimiliki Indonesia.  Ia memiliki jam terbang yang tinggi di dunia politik dan mencetak prestasi gemilang.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, tahun 1985 ini terjun ke pentas politik di era Orde Baru (Orba). Tjahjo menjatuhkan pilihannya bergabung dengan Golkar yang saat itu merupakan partai terbesar.

Partai berlambang pohon beringin yang identik dengan Orba ini memberinya kesempatan menjadi calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 1987. Tjahjo tidak menyia-nyiakan peluang emas tersebut. Dan ia berhasil melenggang ke Senayan, sebutan populer untuk Gedung MPR/DPR yang berlokasi di Senayan, Jakarta Pusat. Ia menjadi anggota DPR periode 1987-1992.

Karena dinilai berkinerja apik Golkar kembali memberinya kepercayaan pada Tjahjo menjadi caleg pada Pemilu 1992. Ia kembali menunjukkan kepiawaiannya, terpilih menjadi wakil rakyat masa bakti 1992-1997.

Selanjutnya Tjahjo maju kembali pada Pemilu 1997 melalui kendaraan yang sama. Dan untuk ketiga kalinya mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tahun 1990-1993 ini berhasil menjadi anggota DPR.

Semula para anggota DPR hasil Pemilu 1997 akan menjalankan tugasnya lima tahun, yakni 1997-2002. Namun, situasi ini kemudian berubah. Pada 21 Mei 1998 pemerintahan Orba yang berkuasa selama 32 tahun tumbang yang ditandai dengan pengunduran diri Presiden Soeharto. Wakil Presiden BJ Habibie naik menggantikan Soeharto dengan membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan. Habibie membuat sejumlah kebijakan, dua di antaranya adalah mempercepat pemilu dari tahun 2002 menjadi 1999, dan mengizinkan berdirinya partai-partai baru.

Tak lama setelah Habibie berkuasa Tjahjo memutuskan hengkang dari partai beringin tahun 1998. Ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Pada Pemilu 1999, yang merupakan pemilu pertama di era reformasi, Tjahjo yang berkendaraan PDI-P menjadi caleg. Melalui partai barunya ini Tjahjo terpilih menjadi anggota DPR periode 1999-2004.

Prestasi manis kembali dipetiknya secara beruntun pada Pemilu 2009 dan Pemilu 2014. Ini berarti sejak era Orde Baru hingga era reformasi pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957 ini terpilih menjadi anggota DPR selama tujuh periode.

Tjahjo menduduki posisi Ketua DPP PDI-P pada periode 2005-2010. Selanjutnya Megawati menunjuknya sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDI-P periode 2010-2015.

Kariernya semakin bersinar ketika dia dipercaya menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK) periode 2014-2019.

Saat menjadi Mendagri Tjahjo antara lain sukses mengawal Pilkada serentak 2015 dan 2017, serta Pemilu serentak 2019. Berkat kinerjanya yang kinclong tersebut  Jokowi kembali merekrutnya sebagai menteri. Kali ini Tjahjo mendapat tugas baru sebagai MenPAN RB. (arh)

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.