
Bogor – Untuk meningkatkan taraf hidup, masyarakat diminta sebaiknya berwirusaha. Apakah berwirausaha dengan cara bergabung ke dalam lembaga Koperasi ataupun menjadi pengusaha yang mandiri, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru bagi sebagian besar masyarakat.
Hal itu dikemukakan Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan saat meresmikan pusat sarana pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan bagi para pelaku Koperasi dan UMKM di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/8/2014).
“Masyarakat kita juga semakin memahami bahwa menjadi wirausaha itu merupakan pilihan yang tepat apabila ingin meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik,” ujar Syarief.
Syarief melanjutkan pemerintah terus mendorong pertumbuhan wirausaha melalui berbagai program dan kebijakan. Sebagai contoh yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas, yaitu Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN), yang sejak tahun 2011 dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di gedung SME Tower, Jakarta.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, persentase wirausaha Indonesia telah meningkat menjadi 1,65% dari jumlah penduduk, dimana sebelum dicanangkannya program GKN tersebut, proporsinya baru sekitar 0,18%.
Program nasional lainnya yang memberikan dampak besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat kata Syarief yakni melalui dukungan permodalan bagi pengembangan usaha UMKM yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sampai dengan per 11 Juli 2014, Pemerintah telah menyalurkan dana KUR sejak dicanangkan pada bulan November 2007, kepada lebih dari 11.365.541 debitur dengan total dana sebesar Rp. 159,4 triliun.
“Saya berharap program ini dapat terus dikembangkan lagi pada tahun-tahun mendatang, sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya para pengusaha mikro dan kecil merasakan keberpihakan Pemerintah terhadap peningkatan kesejahteraannya,” tuturnya.
Jumlah Koperasi dan UMKM setiap tahunnya terus bertambah. Sampai dengan bulan Juni 2014, jumlah Koperasi di seluruh wilayah Indonesia sudah mencapai 206.288 unit dan jumlah UMKM berdasarkan data statistik akhir tahun 2013 berjumlah 57.900.787 unit. Secara agregat, kontribusi Koperasi dan UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 57,12%. (Has)