Jumat, 26 April 24

Tim SAR Kirimkan Dua Kantong Mayat Penumpang Sriwijaya Air ke RS Polri

Tim SAR Kirimkan Dua Kantong Mayat Penumpang Sriwijaya Air ke RS Polri
* Tim SAR Kirim dua kantong mayat berisi potongan korban pesawat Sriwijaya Air. (Foto: Wa)

Jakarta, Obsissionnews – Tim SAR pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengirimkan dua kantong mayat diduga berisi properti pesawat dan potongan tubuh penumpang ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

“Dari sejak kemarin, sudah ada dua kantong. Kita bersama-sama TNI dan Basarnas,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada awak media di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri mengatakan petugas RS Polri telah mempersiapkan label untuk setiap temuan apapun baik itu properti pesawat maupun ‘body part’ dari penumpang.

“Label itu berisi informasi antara lain siapa yang menemukan, serta dipisahkan mana properti dan body part (potongan tubuh),” terang Kombes Pol. Yusri

Lanjut Kabid Humas Polda mengatakan sudah dua kantong yang dikirim ke Kramatjati. Sudah ada posko anti mortem di sana.

Ia menyebutkan, tugas polisi membangun posko untuk labeling setiap temuan apapun dari operasi SAR yang dilakukan, baik properti atau body part dari penumpang.

“Dua kantong mayat yang ada di sana sudah dikerjakan oleh petugas. Pengerjaan meliputi, identifikasi satu body part, satu properti,” ungkap Kombes Pol. Yusri

Kabid Humas Polda Yusri mengemukakan, untuk membantu mengidentifikasi korban, pihaknya telah menginformasikan kepada keluarga untuk datang.

“Sudah kami sampaikan kepada keluarga korban untuk datang,” tutur Kombes Pol. Yusri.

Sampai tadi pagi, sudah ada tujuh dari penumpang, satu kru. Keluarga yang diharapkan datang merupakan keluarga terdekat korban untuk mencocokkan DNA.

Lanjut Kombes Pol. Yusri mengatakan kami sampaikan harus keluarga terdekat karena kita membutuhkan DNA serta membawa rekam jejak kesehatan korban, misal pernah patah tulang, pecah gigi, atau ada tato, informasi ini yang kami butuhkan.

Kombes Pol. Yusri juga mengharapkan untuk identifikasi ‘post mortem dan anti mortem, keluarga membawa data korban lengkap.

“Data tersebut jadi bahan kita untuk mencari pembantunya. Sehingga kita bisa membantu. Nanti DVI bisa cari pembanding keluarga sendiri,” ujar Yusri. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.