Rabu, 24 April 24

Tim All England Indonesia Dipaksa Mundur, Guncang Dunia!

Tim All England Indonesia Dipaksa Mundur, Guncang Dunia!
* Kevin Sanjaya, Marcus Gideon dan seluruh pemain Indonesia di All England dipaksa mundur. (Foto: PBSI/BBC)

Tim All England Indonesia dipaksa mundur: Peristiwa ini ternyata mengguncang komunitas bulu tangkis di seluruh dunia.

Penyelenggara turnamen bulu tangkis All England menyatakan tim Indonesia yang dipaksa mundur dari arena di Birmingham karena satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19, telah mengguncang komunitas bandminton di seluruh dunia.

Dalam keterangan hari Jumat (19/03), direktur eksekutif Badminton England, Adrian Christy, mengatakan peristiwa ini di luar kendali mereka.

‘Ini bukan yang kami perkirakan dan jelas [kasus] ini telah mengguncang komunitas bulu tangkis di seluruh dunia,” kata Christy.

 

Adrian Christy juga mengatakan dirinya juga sangat terpukul dengan kasus yang menimpa tim Indonesia dan bisa memahami kekecewaan, frustrasi, dan kemarahan jutaan para pendukung tim Indonesia.

“Kami paham betapa berartinya gelar juara All England bagi pemain dan apa arti turnamen ini bagi para pecinta setia [badminton], dan saya memahami kekecewaan, frustrasi dan kemarahan yang mereka rasakan saat ini,” kata Christy.

Namun, tambah Christy, dunia masih diliputi oleh pandemi Covid-19 dan penyelenggara turnamen bertanggung jawab untuk mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah Inggris.

Panitia punya tanggung jawab memastikan keselamatan pemain, pelatih, ofisial dan seluruh staf yang menggelar turnamen.

 

Selain itu, panitia juga berkewajiban untuk memastikan kejuaraan tidak menjadi sumber penyebaran virus.

“Ini bukan keputusan olahraga, ini adalah respons atas situasi pandemi yang dilakukan oleh pemerintah [Inggris], para ahli di bidang medis dan saintis,” kata Christy.

Christy mengutip penjelasan juru bicara pemerintah Inggris bahwa semua orang yang masuk ke Inggris harus mematuhi prosedur perlindungan infeksi demi menjaga keselamatan semua orang.

Dalam konteks ini, telah dilakukan tes. Hasilnya negatif dan para pemain Indonesia bisa mengikuti turnamen.

Namun muncul masalah lain yaitu ketika seorang penumpang di pesawat yang dipakai oleh tim Indonesia dinyatakan positif terkena Covid-19. Protokol kesehatan mewajibkan tim Indonesia untuk melakukan isolasi.

Isolasi oleh para pemain berarti mereka tak bisa turun ke lapangan dan harus mundur dari turnamen.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia, melalui KBRI London, menuntut klarifikasi dan transparansi kepada otoritas kesehatan Inggris.

Sebanyak 20 dari 24 delegasi Indonesia ke All England mendapat email pemberitahuan dari badan kesehatan Inggris, National Health Service (NHS), untuk melakukan isolasi selama 10 hari, berdasarkan peraturan penelusuran kontak di negara itu.

Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, mengatakan telah meminta klarifikasi ke NHS.

“NHS sudah respons dan mereka mengatakan akan kembali ke kita. Tentu mereka perlu waktu,” kata Desra dalam jumpa pers virtual, Kamis (18/03) sore.

Juru bicara Badminton World Federation (BWF), sebagai penyelenggara All England, mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa mereka “tidak berhak memutuskan apa pun dalam masalah ini” dan keputusan pemerintah Inggris untuk mewajibkan para pemain melakukan isolasi mandiri sudah “final dan tidak bisa dinegosiasikan”.

Bagaimanapun, peristiwa ini telah mengundang kemarahan warga Indonesia.

Beberapa warganet menyoroti ketidakkonsistenan penerapan aturan isolasi dalam olahraga, bahkan sampai menuduh adanya praktik diskriminasi. (Red)

Sumber: BBC News

Related posts

1 Comment

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.