
Tikus putih dilepas di halaman kantor Pertamina. (don)
Doni Rao
Jakarta – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia DKI Jakarta melakukan aksi demonstrasi dengan melepaskan Tikus Putih di Pertamina Pusat Jakarta.
Dalam aksinya, mereka menilai bahwa kenaikan BBM terjadi akibat adanya kongkalikong . “Pertamina sebagai lembaga yang kompeten dalam konteks tata kelola hasil minyak memonopoli kewenangannya,” ungkap Fahri Haidar, salah satu orator, Senin, (17/6/2013).
Lebih lanjut, selain menolak naiknya harga BBM, PMII DKI juga menolak kompensasi berupa subsidi BBM dalam bentuk BLSM.
“Kami menolak setiap bentuk kompensasi BBM, karena hanya akan membuat rakyat tidak mandiri dan produktif,” tambah Fahri.
Selain itu, ia pun berharap agar perusahaan asing dinasionalisasi.
“Segera nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi,” tukasnya.