Kamis, 25 April 24

TIK Didorong Agar Berdaya Saing di Pasar Global

TIK Didorong Agar Berdaya Saing di Pasar Global

Jakarta, Obsessionnews – Peta pengembangan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menargetkan kemandirian produksi perangkat keras dan konten. Sejak 2011 hingga akhir 2015, dipacu pembangunan industri manufaktur serta komponen TIK.

Kementerian Perindustrian merilis data, hingga saat ini sudah ada 7 pelaku usaha yang mendirikan industri terkait TIK di dalam negeri. Dan, masih ada tiga lagi yang sedang mempersiapkan pendirian industrinya.

Menteri Perindustrian Saleh Husin pada kegiatan Indonesia Green Infratructure Summit yang digelar di Jakarta, pada Selasa (9/7) mengatakan, pengembangan ini diharap mampu mendukung tumbuhnya industri TIK. Kemenperin sendiri, sudah menetapkan program Quick Win dengan mencanangkan terbangunnya lima pusat industri berbasis TIK di Jawa, Bali, Sumatera serta Sulawesi.

“Pembangunan pusat-pusat tersebut disarankan dapat menggunakan green technology atau low carbon technology,” kata Saleh.

Dipacunya industri ini, menurut Saleh lantaran Indonesia kudu berkelit dari tingkat impor yang masih jauh lebih tinggi ketimbang ekspor. Makanya, importir diwajibkan mendirikan industrinya di dalam negeri dalam jangka waktu paling telat tiga tahun.

Pada era berikutnya yakni tahun 2016 hingga 2020, sasaran dari dicanangkannya industri manufaktur dan komponen perangkat TIK di dalam negeri adalah mampu memenuhi pasar domestik serta menjadi basis produksi untuk pasar regional serta berkembangnya peran industri konten juga aplikasi di dalam negeri dan regional.

Kemudian, mulai tahun 2021 hingga 2025, produk animasi, konten dan aplikasi juga bakal dipacu biar mampu berdaya saing di pasar global.(Mahbub Junaidi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.