Jumat, 19 April 24

Tiga Negara ASEAN Jadi Pesaing Utama Industri Baja Nasional

Tiga Negara ASEAN Jadi Pesaing Utama Industri Baja Nasional
* Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan.

Jakarta, Obsessionnews – Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) industri baja nasional kudu mampu bersaing dengan Thailand, Vietnam dan Malaysia. Makanya, pemerintah terus mendorong agar jadi sektor kuat dan mandiri.

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, I Gusti Putu Suryawirawan, di Jakarta, Rabu (4/11/2015) mengatakan, skema pasar bebas ini memang memungkinkan Indonesia mengekspor baja ke negara-negara ASEAN. Tapi di sisi lain, potensi impor baja dari luar juga bakal makin terbuka.

Seperti siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Kementerian Perindustrian mendorong pertumbuhan industri baja nasional dan meningkatkan penggunaannya di dalam negeri. Sebab sektor ini strategis dan perlu dikembangkan dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan atau bandar udara.

Putu bilang, potensi industri baja di tiga negara ASEAN yang menjadi penantang besar Industri Indonesia antara lain Thailand yang konsumsinya mencapai 17,3 juta ton pada tahun 2013.

Negara ini, juga sudah mendapat suntikan modal dari Posco Galvanizing dengan kapasitas produksi 450.000 ton per tahun. Tentu ini jadi tantangan bagi industri besi galvanis Indonesia.

Selanjutnya ada Vietnam, dimana pasar baja negeri itu merupakan yang kedua terbesar di ASEAN dengan pertumbuhan di atas 20% selama tiga tahun terakhir. Konsumsi negeri komunis inimencapai 14,5 juta ton per tahun dan saat ini sedang membangun fasilitas peleburan baja (blast furnace) Formosa Ha Tinh’s dengan kapasitas mencapai 3,5 juta ton per tahun yang akan beroperasi akhir tahun ini atau minimal awal tahun depan.

Sementara, pasar baja di Malaysia,  mencapai 10,2 juta ton atau nomor empat terbesar di ASEAN setelah Indonesia. Perlu diwaspadai juga, negeri jiran ini selalu mencatatkan pertumbuhan baja nasional dengan angka positif.

Saat ini, kondisi industri baja nasional menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun. Tercatat, sebanyak 352 perusahaan industri baja nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200.000 orang dengan kapasitas produksi mencapai 14 juta ton per tahun.

Ekspor baja RI pada 2014 2,23 miliar dolar AS atau naik 16,91% dibandingkan tahun sebelumnya senilai 1,91 miliar dolar AS. Nilai impor pada tahun 2014 lalu tercatat sejumlah 12,58 miliar dolar AS atau turun 0,19% dibandingkan 2013 senilai 12,6 miliar dolar AS. (Mahbub Junaidi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.