Jakarta, Obsessionnews.com – Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menyampaikan tiga capaian besar Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM pada kinerja tahun 2017. Tiga capaian tersebut meliputi capaian Produk Domestik Broto (PDB) Koperasi sebesar Rp 3,99 persen, rasio kewirausahaan menjadi 3,1 persen, serta anak usaha koperasi (Kospin Jasa) masuk lantai Busra Efek Indonesia.
“Banyak program kita yang memang tidak harus dengan anggaran. Harus apa ? Harus dengan koordinasi, baik dengan internal kementerian ini, kementerian lain, kepala daerah, kita membuka diri,” kata Puspayoga dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (5/1/2018).
Tahun 2017 Kemenkop mampu mencatat capaian sumbangan Koperasi terhadap PDB Nasional sebesar 3,99 persen dari sebelumnya yang hanya kisaran 1,71 persen. Capaian itu dihasilkan sejalan dengan keberhasilan melaksanakan program reformasi total koperasi, yakni rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan koperasi.
“Tanpa PDB meningkat tentu pemerataan kesejahteraan itu sulit dicapai. Semakin tinggi PDB koperasi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi juga semakin tinggi. Jadi kalau PDB meningkat tentunya pemerataan kesejahteraan akan bisa meningkat, disamping pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Begitu juga dengan rasio kewirausahaan sudah bertengger di posisi 3,1 persen, dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 1,65 persen. Puspayoga mengatakan capaian tersebut sudah melewati angka 2 persen atau batas standar internasional. Dua tahun mendatang Kemenkop UKM menargetkan jumlah wirausaha 5 persen dari total penduduk.
Sedangkan capaian ketiga, koperasi kini mulai berkiprah di lantai bursa saham dengan tercatatnya Kospin Jasa Pekalongan lewat anak usahanya yakni PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi (JMAS) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Puspayoga pun mendorong koperasi-koperasi yang mempunyai anak perusahaan yang membentuk PT untuk bisa masuk bursa efek. (Has)
