Oleh: Fahira Idris, Ketua Komite III DPD RI
Hoax menjadi isu sangat santer didengungkan belakangan ini. Faktanya memang para pegiat media sosial cukup banyak terlibat hoax, baik yang melakukannya secara sadar untuk sebuah kepentingan tertentu, maupun mereka yang menjadi korban.
Fenomena di mana kebanyakan netizen zaman sekarang lebih menyukai membaca judul daripada isi. Padahal terkadang judul sangat jauh berbeda dengan isi pesan yang ada di dalam berita. Pun banyak hal-hal provokatif yang kebablasan sehingga menimbulkan hoax.
Saya sendiri berpendapat tidak ada debatable dalam hal ini. Tidak ada area abu-abu tentang hoax. Semuanya hitam dan merusak. Mau seperti apapun konten hoax, termasuk yang melebih-lebihkan prestasi Presiden.
Bahkan hoax seperti ini (melebih-lebihkan prestasi Presiden) sangat berbahaya, karena pasti akan menurunkan wibawa Pemerintah.
Saya minta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mulai fokus memformulasikan strategi memberantas hoax. Cukup sekali ini saja badan ini memancing kegaduhan.
Setiap konten yang beredar luas di masyarakat melalui berbagai saluran, harus terpelihara dari hoax alias kepalsuan. Apalagi tahun ini sudah masuk tahun politik, di mana pencitraan di mana-mana, kepalsuan ditebar demi kepentingan-kepentingan yang sama sekali tidak bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
Sumber: www.fahiraidris.id
